Hadiri Perayaan Imlek & Berbusana Cheongsam, Jokowi Bahas Keragaman

ANTARA FOTO/REUTERS/Feline Lim
Presiden Joko Widodo (kanan) berjalan bersama PM Singapura Lee Hsien Loong. menghadiri acara Perayaan Imlek Nasional 2020 di Indonesia Convention Exhibition BSD, Tangerang, Banten.
Penulis: Dimas Jarot Bayu
Editor: Ekarina
30/1/2020, 11.57 WIB

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri acara Perayaan Imlek Nasional 2020 di Indonesia Convention Exhibition BSD, Tangerang, Banten, Kamis (30/1). Dalam acara tersebut, penampilan Jokowi tampak berbeda dibandingkan biasanya.

Pada hari-hari biasa, Jokowi kerap kali berkemeja putih atau mengenakan batik. Namun dalam acara Perayaan Imlek Nasional 2020, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebuht terlihat mengenakan busana tradisional Tionghoa, cheongsam berwarna merah.

Pakaian tersebut diketahui buatan desainer Anne Avantie. “Saya senang bisa pakai baju ini,” kata Jokowi.

(Baca: Ucapkan Selamat Tahun Baru Imlek di Twitter, Ini Harapan Jokowi)

Tak hanya Jokowi, beberapa menteri yang mendampinginya dalam acara tersebut juga tampak menggunakan busana tradisional Tionghoa. Salah satunya, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy.

Lucunya, Muhadjir mengombinasikan busana tersebut dengan peci hitam yang biasa dikenakannya. Jokowi lantas berkelakar bahwa apa yang dilakukan Muhadjir tak lazim terjadi.

“Pakai baju adat Tionghoa tapi pakai peci, enggak ada selain di Indonesia,” kata Jokowi. 

Kepala Negara lantas menilai hal tersebut menunjukkan bahwa Indonesia begitu beragam. Indonesia, lanjutnya, terdiri dari 714 suku dan 1.100 bahasa daerah.

Meski demikian, tak lantas membuat Indonesia menjadi terpecah belah. Oleh karena itu, Jokowi menilai hal tersebut merupakan patut disyukuri.

(Baca: Virus Corona Tewaskan 81 Orang, Tiongkok Perpanjang Libur Imlek)

 “Meskipun kita beraneka ragam, tapi kita tetap satu sebagai saudara sebangsa setanah air,” ucapnya.

Jokowi lantas mengucapkan selamat memasuki tahun tikus logam pada 2020 ini. Dia mendoakan agar segenap masyarakat Indonesia dilimpahkan kesehatan, rezeki, dan keberhasilan.

Selain doa, dia meminta agar masyarakat Indonesia bisa bekerja keras dan cepat. “Sebab ekonomi dunia sedang melamban. kalau kerja biasa, akan sangat berbahaya bagi ekonomi negara kita,” ucapnya.

Reporter: Dimas Jarot Bayu