Badan Nasional Penanggulangan Bencana mencatat korban jiwa akibat banjir Jakarta dan sekitarnya bertambah menjadi 53 orang pada Sabtu (4/1) pukul 10.00 WIB.
Jumlah korban meninggal itu naik dari sehari sebelumnya yang tercatat 47 orang. "Ada satu orang hilang," kata Kapusdatinkom BNPB Agus Wibowo melalui keterangan tertulisnya.
Ia mengatakan penambahan korban yang meninggal dunia terjadi di Kabupaten Lebak dan Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Untuk Kabupaten Bogor terdapat lima orang meninggal, namun identitasnya masih belum diketahui.
BNPB juga mencatat 14 kabupaten dan kota yang terdampak banjir dan longsor dengan rincian Kabupaten Bekasi 18 kecamatan dan 34 kelurahan dengan jumlah pengungsi 2.800 orang. Kota Bekasi mencakup 12 kecamatan dan 51 kelurahan. Tercatat 149.537 jiwa yang mengungsi. Kabupaten Bogor 13 kecamatan dan 33 kelurahan, dengan jumlah pengungsi 2.173.
(Baca: BPBD: Banjir Mulai Surut, Kawasan Jakarta Barat Paling Terdampak)
Selanjutnya, di Kabupaten Karawang ada satu kecamatan dan satu kelurahan terdampak banjir, sedangkan di Kota Bogor ada enam kecamatan dan 16 kelurahan. Untuk kedua daerah tersebut tidak ada warganya yang mengungsi.
Selanjutnya di Kota Tangerang mencakup 13 kecamatan dan 42 kelurahan dengan 3.350 jiwa yang mengungsi. Di Kota Tangerang Selatan terdapat enam kecamatan dan 19 kelurahan terdampak banjir. Jumlah pengungsi mencapai 2.125 orang.
Kabupaten Lebak enam kecamatan dan 24 kelurahan, serta 1.500 pengungsi. Kemudian, Kota Depok 11 kecamatan dan 18 kelurahan dengan jumlah pengungsi 105 jiwa.
Jakarta Timur terdampak banjir di empat kecamatan dan enam kelurahan dengan jumlah pengungsi 3.640 jiwa. Sedangkan di Jakarta Barat tercatat enam kecamatan, 18 kelurahan terdampak banjir dan 2.887 jiwa yang mengungsi.
Untuk wilayah Jakarta Selatan ada lima kecamatan, 10 kelurahan dan 4.209 yang mengungsi karena banjir. Dan di Jakarta Utara tercatat dua kecamatan, lima kelurahan dengan jumlah pengungsi 738 jiwa. Sementara itu, di Jakarta Pusat tidak ada kecamatan maupun kelurahan yang terdampak, kata dia.
(Baca: Pemprov DKI Akui Alarm Peringatan Dini Tak Ada di Semua Titik Banjir )