Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat bencana alam yang terjadi pada 2019 meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Hingga 27 Desember 2019, BNPB menyatakan ada 3.768 bencana alam di Indonesia.
Sedangkan bencana alam pada 2018 tercatat sebanyak 3.397 peristiwa. “Secara umum tren bencana meningkat,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB Agus Wibowo di kantornya, Jakarta, Senin (30/12).
Agus mengatakan, bencana hidrometeorologi menjadi yang paling banyak terjadi pada 2019, yakni sebanyak 3.731 peristiwa. Bencana tersebut meliputi puting beliung sebanyak 1.370 peristiwa, banjir sebanyak 764 peristiwa, serta kebakaran hutan dan lahan sebanyak 746 peristiwa.
BPNBP mencatat bencana alam yang paling banyak terjadi memang puting beliung. Sejak 2014 hingga pertengahan 2019, bencana puting beliung sudah terjadi sebanyak 4.551 kasus. Data selengkapnya dalam grafik Databoks berikut ini:
(Baca: BMKG Prediksi Tak Ada Musim Kemarau Panjang pada 2020)
BNPB juga mencatat bencana geologi seperti gempa bumi pada tahun ini hanya terjadi 37 peristiwa atau sebesar 1%. “Meski demikian bencana geologi menyebabkan dampak yang besar, khususnya gempa bumi,” kata Agus.
Agus mengatakan, ada 30 peristiwa gempa bumi yang merusak selama 2019. Dari peristiwa tersebut, sebanyak 69 orang meninggal, 1.905 orang luka-luka, 311.874 orang mengungsi, dan 21.554 unit rumah rusak.
Adapun, total korban jiwa akibat bencana alam selama 2019 sebanyk 478 orang. Kemudian, sebanyak 109 orang hilang, 3.419 orang luka-luka, 6,1 juta orang mengungsi.
Selain itu, terdapat 73.427 unit rumah rusak. Rinciannya 15.765 rumah rusak berat, 14.548 rumah rusak sedang, dan 43.114 rumah rusak ringan.
Terdapat pula 2.017 fasilitas rusak. Rinciannya kerusakannya meliputi 1.121 fasilitas pendidikan, 684 fasilitas peribadatan, 212 fasilitas kesehatan.
(Baca: Secara Historis, Gempa & Tsunami Berulang Kali Terjadi di Selatan Jawa)