Presiden Joko Widodo alias Jokowi bertemu dengan tokoh masyarakat, tokoh adat, dan tokoh agama di Balikpapan, Kalimantan Timur, Selasa (17/12). Dalam kesempatan tersebut, Jokowi meminta izin kepada mereka terkait dengan pembangunan ibu kota baru.
Jokowi juga meminta dukungan para tokoh agar pembangunan ibu kota baru berjalan lancar. “Saya menyampaikan permisi, ketuk pintu, setelah keputusan ibu kota, kami ingin masuk ke Kutai Kartanegara dan Penajam Paser Utara. Kira-kira itu,” kata Jokowi.
(Baca: Berkunjung ke Kaltim, Jokowi Bakal Cek Lokasi Ibu Kota Baru)
Menurut Jokowi, rencana pemindahan ibu kota sudah melalui studi yang cukup lama. Bahkan, wacana itu telah ada sejak zaman Presiden Soekarno. Hanya saja wacana pemindahan ibu kota belum bisa terealisasi hingga saat ini.
“Artinya memang ini sebuah perjalanan panjang untuk memindahkan ibu kota," kata Jokowi.
Kepala Negara lalu menjelaskan berbagai faktor yang mendorong pemindahan ibu kota dari Jakarta. Salah satunya adalah faktor kepadatan penduduk di Pulau Jawa. Dari 267 juta jiwa penduduk Indonesia, sebanyak 149 juta jiwa atau 56% berada di Jawa.
Faktor lainnya karena aktivitas ekonomi masih berpusat di Jawa dan khususnya Jakarta. “Sehingga Jakarta semakin hari tidak semakin longgar, tetapi semakin padat. Karena penduduknya datang dari seluruh penjuru Tanah Air," paparnya.
Presiden mengatakan lahan ibu kota baru memiliki luas kurang lebih 193 ribu hektare. Meski demikian, Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor telah menyiapkan lahan sekitar 410 ribu hektare untuk kepentingan jangka panjang.
"Itu memang konsesi HTI (hutan tanaman industri) yang sudah diberikan kepada perusahaan dan kami minta kembali karena itu adalah hak milik negara," jelasnya.
(Baca: Kawasan Khusus Ibu Kota Baru akan Dipimpin Manajer Kota)
Jokowi menyampaikan para tokoh menyambut baik rencana pemerintah untuk membangun ibu kota baru. Mereka juga memberi lampu hijau pemerintah untuk memulai pembangunannya.
Para tokoh juga menyampaikan beberapa usulan terkait pembangunan ibu kota baru, salah satunya keinginan adanya universitas. Jokowi juga tak masalah dengan usulan tersebut. “Saya kira itu memang sudah jadi bagian dari rencana kami, artinya tidak ada masalah,” kata Presiden.