PT Energi Mega Persada Tbk (EMP) menargetkan produksi migas di semester II 2019 bisa meningkat hingga 35 ribu barel setara minyak per hari (boepd). Sedangkan hingga pertengahan tahun ini, produksi migas EMP baru mencapai 24 ribu boepd.
Vice President Investor Relations & Corporate Communications Energi Mega Persada Herwin W. Hidayat mengatakan peningkatan terbesar disumbang dari Blok Bentu di Riau dan Blok Kangean di Jawa Timur. Ditambah produksi gas di Blok Malacca Strait dan Tonga yang cukup stabil.
"Diharapkan pada semester II ini, produksi Blok Bentu dari 7o MMscfd jadi 80 MMscfd. Blok Kangean dari 50 MMscfd jadi 75 MMscfd," ujar Herwin saat ditemui usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) di Jakarta, Jumat (27/9).
Herwin mengatakan peningkatan produksi sejalan dengan penyelesaian fasilitas produksi gas di Blok Bentu. Sedangkan di Blok Kangean ada penambahan produksi dari pengembangan lapangan baru.
Saat ini terdapat tiga lapangan migas yang berproduksi di Blok Kangean, yaitu Lapangan Sirasum, Lapangan Batur, dan Lapangan Terang. Sebelumnya hanya Lapangan Terang saja yang memberikan sumbangan produksi migas.
(Baca: Energi Mega Persada Mulai Pengeboran Dua Sumur di Mozambik Tahun Ini)
Produksi migas EMP pun terus meningkat. Pada periode 2018, rata-rata produksi migas perusahaan sebesar 1.800 boepd per hari. Kemudian pada semester I 2019 meningkat menjadi 2.400 boepd per hari.
Selain ekspansi di dalam negeri, EMP juga mengembangkan Blok Buzi yang berada di Mozambik, Afrika. Perusahaan menargetkan pengeboran dua sumur migas di blok tersebut.
Adapun investasi yang akan diserap untuk proyek itu mencapai US$ 50 juta dolar. Ekspansi ini dilakukan melalui anak usahanya Buzi Hydrocarbons Pte. Ltd (BHPL) yang bekerja sama dengan Empressa Nacional de Didrocarbonetos (ENH). Adapun sebesar 75% kepemilikan saham dimiliki oleh BPHL, sedangkan 25% sahamnya digenggam ENH.
Selain menggarap proyek migas, ENRG juga ekspansi ke proyek pertambangan di Afrika melalui EMP Mining Overseas Pte. Ltd. Anak usaha EMP tersebut telah meneken kesepakatan bisnis dengan perusahaan mineral dari Mozambik, yaitu AAI Commercio & Servicos.E.I.
Kerja sama itu untuk mengembangkan usaha pertambangan graphite dan rare earth atau tanah jarang di negara tersebut. Untuk investasi awal, perseroan akan mengalokasikan dana sebesar US$ 25 juta untuk eksplorasi.
(Baca: Bakrie Getol Ekspansi Bisnis Hulu Migas, dari Kangean hingga Mozambik)