Presiden Joko Widodo menjanjikan pekerjaan di Badan Usaha Milik Negara (BUMN) serta perusahaan swasta besar untuk para sarjana asal Papua. Janji tersebut disampaikan Jokowi saat bertemu 61 tokoh Papua.
“Saya buka untuk BUMN dan perusahaan swasta besar. Sementara siang hari ini saya sampaikan 1.000 dulu-lah,” kata Jokowi dalam pertemuan tersebut, di Istana Negara, Jakarta, Selasa (10/9).
Menurut dia, warga Papua sebetulnya banyak yang pintar. Ini berdasarkan pengalamannya bertemu mahasiswa S1, S2, dan S3 asal Papua di luar negeri.
“Saya bangga karena di California, Amerika Serikat ketemu 12 mahasiswa kita dari Papua, sangat pintar-pintar. Waktu ke New Zealand juga ketemu lebih dari 10 mahasiswa kita dari Papua. Di Australia juga,” ujarnya.
(Baca: Kontras: Status Tersangka Veronica Koman Keliru dan Ancam Aktivis HAM)
Hanya saja, para mahasiswa asal Papua di luar negeri khawatir kesulitan mendapatkan pekerjaan setelah kembali ke Indonesia. Karena itu, Jokowi menilai sudah tugas pemerintah menyediakan lapangan pekerjaan bagi para mahasiswa tersebut.
Ia pun berjanji akan menggunakan kewenangannya untuk meminta BUMN dan perusahaan-perusahaan swasta besar mempekerjakan putra-putri Papua. “Karena kalau lewat prosedur sudah kelamaan. Jadi kewenangan saya, saya gunakan, agar bisa menerima yang baru lulus mahasiswa dari tanah Papua,” ujarnya.
(Baca: Wiranto Jelaskan Alasan Tak Ada Opsi Referendum untuk Papua)
Selain itu, ia berjanji mengatur penempatan Aparatur Sipil Negara asal Papua di berbagai provinsi, khususnya untuk tingkat eselon I, II, dan III. Hal itu sesuai dengan permintaan para tokoh Papua.
Jokowi juga berjanji akan fokus meningkatkan kualitas SDM di Papua. Ini merespons keluhan para tokoh Papua mengenai banyaknya orang asli Papua yang tertinggal dalam hal pendidikan.
Ia juga berjanji membangun asrama untuk mahasiswa asal Papua di seluruh Indonesia dan mempersilakan pembangunan lembaga adat untuk perempuan dan anak Papua.
Lebih jauh, ia menjanjikan pembangunan Palapa Ring di wilayah timur Indonesia selesai akhir tahun ini. “Jadi di tanah Papua 4G semuanya,” ucapnya.
(Baca: Dapat Hibah Tanah, Jokowi: Istana di Papua Dibangun Mulai 2020)
Dalam pertemuan itu, Jokowi juga memastikan pembangunan Istana Kepresidenan di Jayapura, Papua. Pembangunan bakal dimulai pada 2020. Sebelumnya, para tokoh Papua menyarankan pembangunan tersebut untuk mendekatkan sibol-simbol negara ke Papua dan memudahkan Jokowi memantau kondisi Bumi Cendrawasih.
Saat bertemu dengan 61 tokoh Papua, Jokowi didampingi beberapa pimpinan kementerian dan lembaga, yaitu Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Sekretariat Negara Pratikno dan Kepala Badan Intelijen Negara Budi Gunawan.