Harga minyak mentah dunia terkerek hampir 2% pada Rabu, 28 Agustus 2019, waktu Eastern Daylight Time (EDT), setelah dirilisnya data penurunan stok minyak mentah Amerika Serikat (AS). Stok minyak mentah anjlok melebihi ekspektasi analis.

Mengutip Reuters, harga minyak mentah Brent ditutup di posisi US$60,49 per barel, naik 98 sen atau 1,7% dari penutupan perdagangan sebelumnya. Sedangkan harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) ditutup di angka US$ 55,78 per barel, naik 85 sen atau 1,6%.

(Baca: Di Atas Usulan Kontraktor, Lifting Minyak 2020 Ditarget 755 Ribu BOPD)

Lembaga statistik energi AS, Energy Information Administration, menyatakan stok minyak mentah untuk dijual yang dimiliki perusahaan AS (US crude oil inventories) turun 10 juta barel pekan lalu, melebihi ekspektasi analis yaitu penurunan 2,1 juta barel. Ini terjadi seiring melambatnya impor.

"Ada angka penurunan yang besar di sini, tetapi itu semua angka impor dan itu cukup mengesankan," kata Direktur Perdagangan Energi Berjangka di Mizuho Bob Yawger, seperti dikutip Reuters, Rabu (28/8).

Impor minyak mentah AS USOICI = ECI turun 1,51 juta barel per hari (bpd) menjadi 2,9 juta bpd. Sedangkan impor di wilayah Gulf Coast turun ke rekor terendahnya yaitu 1,2 juta bpd. Selama empat minggu terakhir, impor minyak mentah rata-rata sekitar 7 juta bpd, 12,3% lebih rendah dari periode sama tahun lalu.

Stok bensin USOILG = ECI turun 2,1 juta barel, lebih dalam dari ekspektasi analis dalam jajak pendapat Reuters yaitu penurunan 388.000 barel.

"Itu adalah laporan yang sangat bullish, salah satu yang lebih bullish yang kita miliki dalam beberapa saat," kata John Kilduff, seorang partner di Again Capital, New York. Menurut dia, penurunan itu kemungkinan karena turunnya ekspor Saudi Arabia ke AS.

Di sisi lain, kekhawatiran akan perang dagang AS-Tiongkok masih menahan kenaikan lebih lanjut harga minyak dunia.

(Baca: Bantah Trump, Tiongkok Tegaskan Tak Telepon AS Minta Negosiasi Dagang)

Pada Selasa lalu, Kementerian Luar Negeri Tiongkok menyatakan belum ada pembicaraan telepon baru seputar masalah dagang antara AS dan Tiongkok. Kementerian berharap Washington bisa mengakomodir pembicaraan antarkedua negara.

Harga minyak mentah telah anjlok sekitar seperlima dari harga tertingginya sepanjang 2019 yang dicapai pada April. Penyebabnya, kekhawatiran bahwa perang dagang akan merugikan ekonomi global dan mengurangi permintaan minyak.

Morgan Stanley baru saja memangkas prediksi harga minyak dunia. Harga minyak Brent diprediksi US$ 60 per barel, turun dari prediksi semula US$ 65. Sedangkan minyak WTI diprediksi US$ 55 per barel, turun dari prediksi sebelumnya US$ 58 per barel.

Saat berita ini ditulis, Kamis, 29 Agustus 2019, harga minyak mentah dunia telah kembali terkoreksi. Harga minyak Brent turun 0,56% ke posisi US$ 60,15 per barel, sedangkan harga minyak WTI turun 0,3% ke posisi US$ 55,61 per barel.