Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah rampung menyelenggarakan lelang blok minyak dan gas bumi (migas) tahap I dan tahap II 2019. Adapun dari hasil lelang yang sudah dilakukan, hanya tiga blok migas yang laku.
Rinciannya yakni dua blok migas hasil lelang tahap I tahun 2019, yaitu Blok Anambas di lepas pantai Kepulauan Riau dan Blok Selat Panjang yang berlokasi di daratan Riau. Sementara satu blok migas lainnya yaitu blok West Ganal di lepas pantai Selat Makassar, merupakan hasil lelang tahap II yang baru saja diumumkan.
Menanggapi hal itu, Pendiri ReforMiner Institute Pri Agung Rakhmanto menilai jika investasi hulu migas di Indonesia masih kurang dilirik investor. Menurutnya kondisi tersebut relatif masih sama sejak tahun 2016. Ia pun membandingkan dengan periode sebelum tahun 2014 yang masih banyak mendapatkan pemenang lelang.
"Relatif datar-datar saja. Periode sebelum 2014, sebelum harga minyak rendah, kan kita sudah sering mendapatkan pemenang hasil lelang dengan jumlah yang lebih banyak," ujar Pri Agung kepada Katadadata.co.id, Selasa (27/8).
(Baca: Kementerian ESDM Hanya Dapat Satu Pemenang Lelang Blok Migas)
Dikonfirmasi secara terpisah Direktur Eksekutif ReforMiner Institute Komaidi Notonegoro menilai variable penentu lelang diminati atau tidaknya sebenarnya cukup banyak. Menurutnya, dari sekian variabel tersebut umumnya ketersediaan data yang bagus menjadi kunci.
"Makin bagus data dan informasi yang disediakan, maka risiko semakin bisa diminimalkan, ketika risiko kecil peluang kontraktor migas untuk masuk akan semakin besar," ujar Komaidi.
Lebih lanjut, Komaidi mengatakan pemerintah juga sudah berupaya dalam menggaet investor datang ke Indonesia dengan menerbitkan peraturan menteri buka data migas. Namun menurutnya dampaknya belum terlalu besar. "Dalam beberapa contoh kasus kebijakan memerlukan waktu untuk direspon oleh pihak yang menjadi target kebijakan," ujarnya.
Di sisi lain, Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar mengatakan untuk blok migas yang belum memiliki pemenang, utamanya karena waktu lelang yang kurang panjang. Dirinya pun meyakini jumlah blok migas yang laku dilelang akan terus bertambah, mengingat saat ini Pemerintah juga tengah menawarkan empat blok migas di lelang tahap III.
(Baca: Sebanyak 13 Perusahaan Akses Dokumen Lelang Blok Migas Tahap II 2019)
Keempat blok tersebut adalah East Gebang di Sumatera Utara, West Tanjung I di Kalimantan Tengah, Belayan I di Kalimantan Timur dan blok Migas Cendrawasah VIII di Papua. Berdasarkan jadwal, penawaran lelang tahap III tahun 2019 saat ini berada pada tahap akses dokumen penawaran yang dimulai sejak 26 Juli hingga 18 Oktober 2019. Untuk pemasukan dokumen partisipasi akan dilaksanakan pada 18 Oktober 2019 hingga 25 Oktober 2019.
“Kita sampaikan kepada Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) migas, apakah data yang kita miliki sudah cukup untuk digunakan sebagai bahan lelang? Kita perlihatkan dulu bahwa kita punya data segini, cukup atau tidak. Ini yang membedakan, kita terus permudah. Kita tidak mau lagi lelang tanpa data yang cukup bagi kontraktor,” ujar Arcandra.