Pemerintah Seleksi Tiga Firma Hukum untuk Lawan Uni Eropa di WTO

ANTARA FOTO/Rahmad
Ilustrasi, pekerja merontokkan buah kelapa sawit. Pemerintah mencari firma hukum untuk menggugat diskriminasi sawit Uni Eropa ke WTO.
7/8/2019, 20.11 WIB

Adapun, salah satu firma hukum yang dipertimbangkan adalah VVGB Advocaten. Firma hukum asal Belgia tersebut pernah membantu Indonesia memenangkan kasus bea masuk anti dumping biodiesel oleh Uni Eropa pada 2016 lalu.

Berdasarkan Law Reviews, VVGB telah beberapa kali menangani sengketa dagang di Uni Eropa. Selain biodiesel, VVGB juga pernah menangani beberapa kasus besar yang melibatkan berbagai negara, seperti panel surya, logam silikon, kaca surya, serat kaca filamen, dan lainnya. VVGB juga aktif terlibat dalam negosiasi terkait perdagangan bebas, perjanjian bilateral, dan kerja sama investasi antara Uni Eropa dengan Korea, Kanada, dan negara-negara lain.

Selain VVGB, salah satu firma hukum yang dikaji adalah Sidley Austin Brown & Wood LLP. Sidley merupakan firma hukum yang berbasis di Washington, Amerika Serikat. Mengacu dari Law Reviews, firma hukum ini berhasil dalam berbagai jenis masalah hukum, termasuk masalah kompleks seperti pertaruhan litigasi perusahaan.

Pemerintah juga mempertimbangkan firma hukum asal Belgia, Van Bael & Bellis (VBB). VBB memiliki fokus pada Uni Eropa dan undang-undang persaingan nasional, hukum perdagangan dan bea cukai Uni Eropa, hukum pengaturan, serta hukum bisnis Belgia.

(Baca: Uni Eropa Diskriminatif, Pemerintah Cari Pasar Ekspor Sawit ke Afrika)

Halaman: