Badan Siber Ajukan Anggaran Program Tahun 2020 Sebesar Rp 2,2 Triliun

ANTARA FOTO/NOVA WAHYUDI
Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Hinsa Siburian (tengah) berjalan keluar seusai rapat kerja dengan Komisi I DPR di gedung parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (17/6/2019). Raker tersebut membahas Rencana Kerja Anggaran (RKA) dan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) BSSN Tahun Anggaran 2020 serta evaluasi pengamanan ruang siber nasional dan pelaksanaan Pemilu 2019.
17/6/2019, 18.26 WIB

Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menyebut akan fokus mengembangkan sumber daya manusia (SDM), penelitian, dan prasarana baru untuk mendukung tugas pokok operasional lembaganya pada tahun 2020 mendatang.

Untuk merealisasikan program-programnya, BSSN mengajukan anggaran sebesar Rp 2,2 triliun kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Dalam rapat kerja dengan Komisi I DPR Ketua BSSN Hinsa Siburian berharap, dengan anggaran senilai Rp 2,2 triliun, lembaganya dapat mempercepat pembangunan lembaganya, khususnya terkait teknologi informasi (IT).

Ia optimistis, ke depan lembaganya dapat mengembangkan IT secara mandiri. Menurutnya, pengembangan riset menjadi salah satu skala prioritas lembaganya saat ini.

“Sehingga, nanti kami tidak bergantung dengan (lembaga) luar. Sebab, kalau IT kami bergantung dengan luar, tentu kami akan ketergantungan,” ujar Hinsa usai rapat kerja dengan Komisi I DPR, Senin (17/6).

Meski demikian, menurutnya bukan berarti hal tersebut menutup kemungkinan lembaganya akan bekerja sama dengan lembaga maupun negara lain. Ia mengatakan bahwa kerja sama merupakan hal yang lumrah, sehingga hal itu tidak dapat dihindarkan.

“Kerja sama akan kami lakukan, tetapi yang menguntungkan. Itu yang akan kami buka,” ujarnya.

(Baca: BSSN Optimistis RUU Perlindungan Data Pribadi Rampung Sebelum Oktober)

Halaman: