Pasangan Joko Widodo (Jokowi) - Ma'ruf Amin unggul sementara 11,3 juta suara dari Prabowo Subianto-Sandiaga Uno berdasarkan data real count Komisi Pemilihan Umum (Situng KPU), pada Kamis (5/2) sore. Perolehan suara ini berdasarkan perhitungan jumlah suara yang masuk 62,43% dari 813.350 Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Pasangan Jokowi-Ma’ruf memperoleh 53,4 juta atau 55,91% sedangkan pasangan Prabowo-Sandi mengumpulkan 42,17 juta atau 44,09% dari total suara. Jokowi-Ma’ruf unggul di 21 provinsi dan luar negeri, sementara Prabowo-Sandi unggul di 13 provinsi.
Daerah yang menjadi lumbung suara atau wilayah yang menyumbang suara terbanyak untuk Jokowi-Ma'ruf yakni Jawa Tengah dengan perolehan suara 12,1 juta, Jawa Timur (7,3 juta), Jawa Barat (6,6 juta) dan Bali (2,2 juta). Sementara sumber suara Prabowo-Sandi terbanyak dari Jawa Barat sebesar 6,6 juta suara, Jawa Tengah (3,5 juta), Jawa Timur (3,6 juta), dan Sumatera Utara (2,4 juta).
(Baca: Real Count KPU 58,7%, Jokowi Unggul 10,8 Juta Suara dari Prabowo)
Data real count dapat diakses secara bebas melalui laman pemilu2019.kpu.go.id dan terus dimutakhirkan secara berkala. Data yang dimasukkan ke Situng adalah data formulir C1 atau hasil penghitungan tiap TPS yang dipindai dan diunggah ke sistem.
Data pada Situng tidak akan menjadi hasil resmi perolehan suara akhir. Penetapan rekapitulasi suara akhir tetap dilakukan berdasarkan penghitungan manual berjenjang dari kecamatan, kota/kabupaten, provinsi, kemudian nasional.
Lima Kunci Kemenangan Jokowi di Pilpres 2019
Hasil hitung cepat LSI yang mencapai 100% menunjukkan Jokowi-Ma'ruf unggul di 21 provinsi dengan jumlah suara mencapai 55,71%. Sementara, Prabowo-Sandiaga memperoleh 44,29% dari 13 provinsi.
Peneliti LSI Denny JA, Adrian Sopa mengatakan ada lima alasan utama penyebab kemenangana Jokowi Ma'ruf berdasarkan hasil hitung cepat. Pertama, kepuasan mayoritas rakyat Indonesia pada kinerja Jokowi. Adrian menyebut tingkat 'approval rating' Jokowi mencapai 69,5% berdasarkan exit poll 17 April 2019.
(Baca: Selama Pilpres 2019, Prabowo-Sandiaga Gelontorkan Dana Rp 213,2 Miliar)
Kedua, Adiran memandang Jokowi memiliki sejumlah program populis yang diketahui luas dan disukai. Sejumlah program Jokowi yang dikenal luas dan disukai antara lain Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP), Program Keluarga Harapan (PKH), pembangunan infrastruktur, dana desa dan beras sejahtera (rastra).
Ketiga, Jokowi-M'aruf memiliki tiga basis pemilih utama dan loyal, yaitu pemilih minoritas (83,1%), pemilih wong cilik (56,4%) dan pemilih NU (53,8%). Keunggulan Jokowi-Maruf di tiga segmen pemilih tersebut sangat penting karena menjadi kunci kemenangan di Pilpres 2019.
Keempat, golput yang proporsional dari pendukung kedua kandidat. Hitung cepat LSI Denny JA menunjukkan bahwa angka partisipasi pemilih mencapai 80,76%, artinya mereka yang tidak menggunakan hak pilih atau golput sebesar 19,24%.
Terakhir, Ardian mengemukakan kepribadian Jokowi lebih disukai dibandingkan Prabowo. Ia menyebut, hampir semua aspek kepribadian, Jokowi dinilai publik lebih unggul dibanding Prabowo.