Data real count Pilpres 2019 yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah mencapai 51,49% dari 418.823 Tempat Pemungutan Suara (TPS). Data real count sementara semakin menegaskan keunggulan pasangan calon (paslon) presiden dan wakil presiden nomor urut 01, Joko Widodo dan Ma'ruf Amin (Jokowi-Ma'ruf).
Berdasarkan real count sementara KPU, Senin (29/4) pukul 14.00 WIB, Jokowi-Ma'ruf semakin unggul dengan raihan 56,19% atau 44.254.629 suara. Sedangkan paslon nomor urut 02, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno (Prabowo-Sandiaga) mengumpulkan 34.498.900 suara atau 43,81%. Selisih perolehan suara antara dua paslon ini mencapai 9.755.729 suara.
Dari 34 provinsi, Jokowi-Ma'ruf masih memimpin di 20 provinsi dengan perolehan suara paling banyak di Jawa Tengah, yakni 10.282.254 suara. Real count di Jawa Tengah sendiri sudah mencapai 61%. Disusul oleh Jawa Timur dengan perolehan suara sebanyak 5.730.483 suara. Namun, penghitungan suara di Jawa Timur baru 34,5% jadi ada kemungkinan besar keunggulan Jokowi-Ma'ruf makin besar.
Sementara, Prabowo-Sandiaga masih memimpin di wilayah Sumatera, dengan raihan suara paling banyak didapat di Provinsi Sumatera Barat dan Aceh, masing-masing 1.907.825 dan 1.533.820, proses data yang masuk di dua provinsi ini sudah mendekati akhir, masing-masing 60% dan 76,3%. Selain Sumatera, Prabowo-Sandiaga juga sedikit memimpin di wilayah Sulawesi dengan lumbung suara Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara, masing-masing 1.806.074 dan 806.733 suara.
Beberapa provinsi telah melewati proses real count melewati 60%, namun baru satu provinsi yang merampungkan keseluruha penghitungan suara, yakni Bengkulu dengan total suara sebanyak 1.168.147 . Di Bengkulu, total suara yang didapat Jokowi-Ma'ruf adalah 582.564 suara, sedangkan Prabowo-Sandiaga memperoleh 585.583 suara.
Provinsi yang sedikit lagi akan merampungkan proses real count antara lain, Bangka Belitung (92,5%), Bali (88,7%), Kalimantan Barat (82,5%), Sulawesi Tenggara (96,2%) dan Gorontalo (94,6%). Di antara provinsi-provinsi tersebut, Prabowo-Sandiaga hanya unggul di Bengkulu dan Sulawesi Tenggara, sementara sisanya dikuasai oleh Jokowi-Ma'ruf.
Sementara, real count di beberapa provinsi masih di bawah 50%, namun beberapa menunjukkan keunggulan pada paslon nomor urut 01, Jokowi-Ma'ruf. Bahkan, di Papua dengan data real count baru 3,7% hasil sementara menunjukkan Jokowi-Ma'ruf unggul jauh dengan perolehan suara 72.831 suara, sedangkan Prabowo-Sandiaga mendapat 19.328 suara. Artinya, selisih suara keduanya adalah 53.503 suara.
(Baca: Politisi Gerindra Usulkan Masa Jabatan Presiden Cukup Satu Periode)
Meski real count masih berjalan, namun paslon nomor 02 Prabowo-Sandiaga telah dua kali menyatakan dirinya sebagai pemenang pada Pilpres 2019 kali ini. Klaim Prabowo-Sandiaga adalah mereka mampu meraih 62% dari total suara. Sementara, kubu Jokowi-Ma'ruf meminta masyarakat menunggu hasil real count.
Sebelumnya, Kelompok Masyarakat Sipil juga menyuarakan keprihatinannya terkait deklarasi sepihak dari salah satau paslon padahal real count masih terus dilakukan.Perwakilan Kelompok Masyarakat Sipil Sunanto berharap, peserta Pilpres 2019 mengedepankan sikap yang membawa perdamaian sehingga masyarakat tidak terpecah belah.
Memang di awal-awal real count Pilpres 2019, pasangan Prabowo-Sandiaga sempat menunjukkan keunggulan, namun posisi terdepan hanya bertahan sebentar bagi paslon nomor urut 02 ini. Sebab, ketika data real count Pilpres 2019 memasuki 0,68% justru hasilnya mulai berubah dengan keunggulan dipegang oleh paslon nomor urut 01, yang berhasil dipertahankan hingga saat ini.