Kantor Staf Presiden (KSP) memperkirakan potensi kerawanan dan kemacetan arus mudik 2019 akan terjadi pada ruas tol Jakarta-Cikampek, terutama pada persimpangan Cikunir dan gerbang tol Cikarang Utama. Terkait potensi kemacetan ini antisipasi telah dilakukan sejak dini dengan berbagai skenario di lapangan.
Mengutip laman resmi KSP, Jumat (26/4), Deputi I Kepala Staf Kepresidenan Darmawan Prasodjo menjelaskan, persimpangan Cikunir diprediksi menjadi titik kritis pertama arus kendaraan dari arah Jakarta menuju Cikampek. Pasalnya, titik ini menjadi pertemuan arus kendaraan dari arah Rorotan maupun Jatiasih yang akan bergerak ke timur. Selain itu, ada tiga proyek besar yakni pengerjaan LRT Jabodetabek, kereta cepat dan jalan tol layang (elevated tol) di titik ini.
Ia menjelaskan, tim KSP telah turun ke lapangan Rabu (24/4) dan telah mendapatkan penjelasan dari PT Waskita Karya dan PT Adhi Karya terkait titik kritis tersebut. Untuk mengatasi potensi kemacetan, pembuatan ramp tambahan di gerbang Cikunir tengah dilakukan.
Selain itu, pengembalian lajur jalan dari 2 lajur akibat adanya pembangungan proyek, dikembalikan lagi menjadi 4 lajur. “Kami datang ke lapangan untuk memastikan bahwa pekerjaan tersebut terus dikebut sehingga diperkirakan dapat diselesaikan pada akhir Mei 2019,” kata Darmawan.
Dengan pembuatan ramp dan penambahan lajur jalan serta diperkuat oleh rekayasa marka jalan, persimpangan Cikunir diharapkan tidak akan mengalami penyumbatan pada saat arus kendaraan menjelang mudik makin meningkat. “Pengerjaan pembuatan ramp dan penambahan lajur jalan di titik Cikunir akan kami selesaikan pada bulan Mei ini,” ujar Bambang Riyanto, Direktur Operasional Waskita Karya.
(Baca: Puncak Arus Mudik Lebaran 2019 Diprediksi pada 31 Mei)
Sedangkan, potensi kemacetan pada gerbang tol Cikarang Utama, yang selama ini menjadi sumber kemacetan di jalur Jakarta-Cikampek mulai tahun ini sudah dapat dipecahkan. Caranya adalah menggeser gerbang Cikarang Utama Km 30 ke arah timur di Km 70 daerah Cikopo. Dengan penggeseran tersebut, arus antrean akan semakin lancar karena memecah sistem pembayaran.
“Penggeseran gerbang tol Cikarang Utama diharapkan akan mengurangi beban jalan sampai dengan 60% karena sudah terpisah antara pemudik yang akan menuju ke Bandung dan pemudik yang menuju ke Cirebon,” kata Direktur Utama Jasa Marga Desi Arryani.