Alasan BPN Prabowo-Sandiaga Enggan Buka Data Center

ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Prabowo dan Sandiaga Uno deklarasi kemenangan versi perhitungan kelompok sendiri.
25/4/2019, 13.46 WIB

BPN Prabowo-Sandiaga menyebut akan membuka data center dan penghitungan internal suara Pilpres 2019 apabila form C1 hampir lengkap. Juru bicara BPN Prabowo-Sandiaga Andre Rosiade mengungkapkan, saat ini tim pasangan calon (paslon) presiden dan wakil presiden nomor urut 02 tengah mengumpulkan data-data tersebut.

Pernyataan dari juru bicara BPN Prabowo-Sandiaga tersebut dilontarkan untuk merespon pernyataan TKN Jokowi-Ma'ruf yang menyatakan siap buka-bukaan pusat data dan penghitungan suara Pilpres 2019. Andre menjanjikan, apabila tiba waktunya, BPN Prabowo-Sandiaga juga akan membuka pusat data penghitungan.

(Baca: Real Count KPU dari 270 Ribu TPS: Jokowi 56,02%, Prabowo 43,98% )

Sebelumnya TKN Jokowi-Ma'ruf sempat membuka war room atau pusat rekapitulasi real count miliknya di sebuah hotel di bilangan Jakarta Selatan. Tak mau kalah, BPN Prabowo-Sandiaga menyatakan tim sukses Prabowo juga memiliki fasilitas sejenis. Namun lokasinya disebar dan belum bisa diberitahu saat ini lantaran kekhawatiran ada kecurangan.

Kepada Katadata Andre mengungkapkan, akan menunjukkan atau memberitahu di mana saja lokasi rekapitulasi real count yang tersebar itu. Saat ini BPN Prabowo-Sandiaga enggan, lantaran menaruh curiga akan adanya keterlibatan aparat. "Karena lawan kami bukan PDI Perjuangan atau Golkar, tapi ada indikasi keterlibatan aparat," ujar Andre.

(Baca: PDIP Buka Proses Real Count yang Menangkan Jokowi-Ma'ruf)

Prabowo sendiri sejak Rabu (24/4) telah mengumpulkan relawan pemenangan di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur guna mengawal C1. Selain itu Andre mengatakan Prabowo mengapresiasi kerja relawan dan memeriksa apabila ada kecurangan yang terjadi.

Juru Kampanye Nasional paslon nomor urut 02 yang juga politisi Gerindra Nizar Zahro menambahkan, pihaknya sedang berkonsentrasi mengumpulkan C1 secara berjenjang mulai dari desa, kecamatan, hingga provinsi dan nasional. Ini merupakan cara untuk mendapatkan gambaran akurat hasil Pemilu 2019.

Ia menyebut data-data C1 yang dikumpulkan timnya sangat valid, merangkum 515 kabupaten dan kotamadya di 34 provinsi. Ia mengklaim untuk Madura saja, tempat Nizar mengumpulkan C1, data yang masuk sudah melebihi 65%.

(Baca: Menelisik Perhitungan Real Count ala Kubu Prabowo-Sandi)

Dari data yang dikumpulkannya, Prabowo-Sandiaga unggul di Kabupaten Pamekasan, Sampang dan Sumenep dengan perbandingan suara 85%:15% hingga 63%:37%, untuk keunggulan Prabowo.

Raihan suara yang ketat menurutnya berada di Bangkalan, dengan komposisi 51%:49% untuk keunggulan Prabowo. "Untuk Bangkalan ketat, kami belum bisa perkirakan siapa pemenangnya," ungkap Nizar.

Reporter: Ameidyo Daud Nasution