Perusahaan asal Meksiko, Cinepolis mengakuisisi 40% saham Cinemaxx, jaringan bioskop Grup Lippo. Kedua pihak tak menyebut nilai transaksi, meski beberapa media memperkirakan angkanya mencapai US$ 110 atau sekitar Rp 1,5 triliun.

Chief Executive Officer (CEO) Cinepolis Alejandro Ramirez Magaña menyatakan kemitraan dengan Grup Lippo akan membantu ekspansi perusahaannya di Asia Tenggara. “Dengan melihat besarnya populasi penduduk, Indonesia masih sangat kekurangan layar bioskop,” katanya melalui siaran pers, Jumat (19/4).

Cinepolis saat ini mengoperasikan 691 bioskop dengan 5.609 layar di 17 negara. Perusahaan yang telah berumur 50 tahun ini merupakan jaringan bioskop terbesar terbesar kedua di dunia dari segi jumlah penonton, yakni mencapai 338 juta orang setiap tahun.


(Baca juga: Target 4.000 Layar, Bioskop Menyebar ke Selain Kota Besar)

Executive Director of Lippo Group and Cinemaxx Brian Riady menyatakan, perusahaannya memang telah lama mencari mitra untuk mengembangkan bisnis hiburan. “Kami ingin mewujudkan visi untuk membangun jaringan bioskop terbesar dan menjadi preferensi utama bagi masyarakat Indonesia.”

Sejak diluncurkan pada 2014, Cinemaxx kini mengoperasikan 45 bioskop dengan 225 layar di seluruh Indonesia. Cinemaxx juga mengoperasikan bioskop khusus anak-anak, Cinemaxx Junior; format layar besar premium Ultra XD; dan menawarkan bioskop mewah, Cinemaxx Gold.

Mengutip data Motion Picture Association, pasar bioskop di Indonesia bernilai US$ 345 juta pada 2017. Dengan nilai sebesar itu, Indonesia berada di posisi ke-15 terbesar di dunia, di luar pasar bioskop Amerika Utara.

(Baca juga: Tumbuh 20%, Penonton Bioskop Diproyeksi Capai 60 Juta pada 2019)