Sindir Klaim Pilpres Jujur, Prabowo: Belum Mulai Kok Ada yang Nyoblos

Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Prabowo Subianto menyampaikan orasi dalam acara kampanye akbar di Gelora Bung Karno, Jakarta (7/4).
Penulis: Dimas Jarot Bayu
11/4/2019, 23.35 WIB

Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menyindir adanya kasus surat suara tercoblos di Selangor, Malaysia. Prabowo menyinggung pihak-pihak yang selama ini mengatakan bahwa Pilpres 2019 saat ini jujur, bersih, dan adil. "Belum mulai saja sudah ada yang nyoblos-nyoblos di luar negeri," kata Prabowo dalam acara Deklarasi Aliansi Advokat Indonesia Bersatu di Balai Kartini, Jakarta, Kamis (4/11).

Menurut Prabowo, adanya kecurangan dalam Pilpres 2019 dapat mengundang bahaya. Ia menilai masalah tersebut merupakan penghinaan terhadap kehendak rakyat. Sebab, Pilpres merupakan cara menjalankan demokrasi yang dianut Indonesia. Demokrasi, kata dia, harus selalu dilakukan sesuai dengan kehendak rakyat. "Kehendak rakyat harus dihormati," kata Prabowo.

Prabowo lantas menyebut rakyat saat ini sudah cerdas. Mereka sudah tak mau lagi dibohongi dan dicurangi dalam Pemilu 2019. Ia menganalogikan kondisi tersebut seperti pertandingan sepak bola. Ketika wasit dan hakim garis dalam pertandingan memihak salah satu kesebelasan, Prabowo menilai tak ada tim yang ingin ikut bertanding.

(Baca: Hasim: Surat Suara Tercoblos Bukti Ada Kecurangan Pada Pilpres 2019)

"Kira-kira kita mau enggak ikut main dalam pertandingan seperti itu? manusia yang normal tidak mau. Saya yakin mayoritas rakyat Indonesia manusianya normal," kata Prabowo.

Karenanya, Prabowo meminta semua pihak mengoreksi persoalan ini. Menurut Prabowo, sikap curang sudah membudaya di bangsa Indonesia. Sikap ini terlihat di berbagai aspek, mulai pendidikan hingga dalam pertandingan sepakbola. Jika hal ini dibiarkan, maka korupsi akan terjadi di mana-mana.

Sebelumnya diketahui sekitar 95 kantong surat suara Pilpres 2019 yang telah tercoblos ditemukan di sebuah bangunan kosong di Bandar Baru, Bangi, Selangor, Malaysia. Mayoritas surat suara itu telah tercoblos untuk pasangan calon nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf Amin dan anggota DPR RI Daerah Pemilihan 2 dari Partai Nasdem.

(Baca: Jokowi Minta Bawaslu Usut Dugaan Surat Suara Tercoblos di Malaysia)

Komisioner Bawaslu Fritz Edward Siregar membenarkan informasi temuan surat suara yang tercoblos tersebut. Menurut Fritz, surat suara tercoblos itu ditemukan oleh Panwaslu Kuala Lumpur, Malaysia. Menurut Fritz, masalah ini menunjukkan kinerja Panitia Pemilu Luar Negeri (PPLN) tidak benar. "Kami sudah membuat rekomendasi soal kinerja PPLN yang diragukan," kata Fritz.

Atas dasar itu, Bawaslu meminta KPU untuk segera melakukan evaluasi kinerja. Bawaslu bersama KPU juga akan mengirim tim ke lokasi temuan surat suara di Selangor, Malaysia pada Jumat (11/4).

Komisioner KPU Hasyim Asy'ari mengatakan investigasi akan dilakukan dengan tiga simulasi, yakni apakah surat dialokasikan untuk pemilihan di Tempat Pemungutan Suara (TPS), Kotak Suara Keliling (KSK), atau via pos.
Tim akan menelusuri kembali jalannya surat suara berdasarkan ketiga model pemilihan.

(Baca: KPU-Bawaslu Akan Investigasi Surat Suara Tercoblos di Malaysia)

Reporter: Dimas Jarot Bayu