Menteri Muhadjir Jawab Kritik Sri Mulyani Soal Sistem Pendidikan

Agung Samosir | Katadata
Ilustrasi kegiatan belajar di sekolah. Meski anggaran pendidikan besar, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menjelaskan, kementeriannya hanya mendapat jatah 7,3% dari dana tersebut.
Penulis: Michael Reily
Editor: Sorta Tobing
14/3/2019, 17.52 WIB

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menjawab kritik Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati tentang sistem pendidikan yang belum memadai. Padahal, alokasi anggarannya mencapai Rp 492,55 triliun atau 20% dari Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN).

Muhadjir menjelaskan meski anggaran pendidikan besar, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan hanya mendapat jatah 7,3% dari dana tersebut. "Kami tidak bisa berbuat banyak dengan anggaran segitu," katanya kepada Katadata.co.id, Rabu (13/3).

Mayoritas anggaran, yaitu 63%, tersalurkan ke daerah. Sisanya, didistribusikan ke kementerian dan lembaga yang melaksanakan fungsi pendidikan. Ada dua kementerian yang mendapat porsi terbesar, masing-masing 10%, yaitu Kementerian Agama dan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi.

Karena itu, ia menilai permasalahan utama sistem pendidikan adalah distribusi dan alokasi anggarannya. Ia berharap proporsi anggaran bisa terpusat agar sistem pendidikan lebih tepat guna.

(Baca: Sri Mulyani Kecewa dengan Sistem Pendidikan padahal Anggarannya Besar)

Namun, kepastian pemanfaatan anggaran bukanlah wewenangnya, melainkan Kementerian Keuangan dan Kementerian Dalam Negeri. "Memang menunya dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, tetapi jumlah anggaran pasti betul digunakan sesuai dengan petunjuk tidak berada pada kami," ujarnya.

Halaman:
Reporter: Michael Reily