Persiapan Debat Capres, KPU dan Panelis Gelar Pertemuan dengan LSM

Arief Kamaludin | Katadata
Paslon 01, Joko Widodo menyalami Paslon 02, Prabowo Subianto menjelang Debat Capres I 2019 di Jakarta, Kamis (17/1/2019)
9/2/2019, 07.49 WIB

Komisi Pemilihan Umum (KPU) menggelar diskusi tertutup dengan para panelis, pakar, dan sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) untuk membahas materi debat calon presiden dalam putaran kedua Debat Pilpres 2019. Para ahli dan LSM memberikan masukan kepada panelis untuk menentukan pertanyaan yang akan diberikan dalam debat 17 Februari mendatang.

Ketua KPU Arief Budiman mengatakan, berdasarkan usulan para ahli maka panelis akan menggelar rapat tertutup sebelum menentukan pertanyaan yang siap dinarasikan pada debat kedua. Setelahnya, panelis juga akan menggelar pertemuan dengan moderator debat agar moderator lancar menarasikan pertanyaan dalam debat tersebut.

"Kami datangkan orang yang ahli energi, pangan, infrastruktur, Sumber Daya Alam, dan lingkungan hidup untuk memberi masukan ke panelis," kata Arief di Jakarta, Jumat (8/2).

Dia juga memastikan pertanyaan yang sudah disusun akan disimpan dengan hati-hati dan tidak akan dibocorkan. Panelis juga menandatangani pakta integritas untuk menjaga susunan pertanyaan yang dirumuskan. Meski demikian, Arief tidak menyampaikan apa sanksi yang menanti apabila soal bocor. "Jadi tidak akan membocorkan pertanyaan kepada siapapun," katanya.

(Baca: Strategi Menyerang, Jokowi Disarankan Hindari Blunder)

Arief juga memberitahu, agar debat menarik maka akan ada satu segmen bernama debat eksploratif. Nantinya dalam segmen tersebut, kedua pasangan calon (paslon) akan memiliki kesempatan dan jawaban mengeksplorasi jawaban serta tanggapan lawannya dengan bebas.

"Tidak terikat waktu menjawab," kata Arief. "Makanya moderator punya peran penting mengatur laju (perdebatan)," lanjutnya.

Arief juga memastikan video pendek dengan tema debat akan diputar. Namun, dia menegaskan materi video tidak akan menyudutkan salah satu calon. Materi video hanya menyampaikan permasalahan bangsa dalam tema yang diperdebatkan. "Siapa pun presidennya dia harus selesaikan persoalan bangsa," kata dia.

Diskusi berlangsung kurang lebih tiga jam. Usai diskusi, salah satu panelis yakni Joni Hermana mengatakan LSM yang hadir antara lain berasal dari Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) serta Publish What You Pay (PWYP) Indonesia. Selain itu ada juga perkumpulan masyarakat pesisir, masyarakat adat, hingga asosiasi penyelam.

Dia juga menargetkan panelis mematangkan pertanyaan hingga hari Minggu (10/2). "Kami menampung isu-isu yang dianggap penting dan layak jadi pertanyaan," kata Joni yang merupakan Rektor Institut Teknologi Sepuluh November tersebut.

(Baca: Impor Pangan dan Utang Diramal Jadi Isu Utama Debat Capres Putaran Dua)

Reporter: Ameidyo Daud Nasution