Bisnis di Segmen Fesyen Modest Potensial

ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Model tengah memperagakan busana muslim di ajang Indonesia Fashion Week beberapa waktu lalu. Bisnis busana muslim sangat menjanjikan. Indonesia menargetkan bisa menjadi kiblat busana muslim dunia pada 2020.
Penulis: Dini Hariyanti
8/10/2018, 19.02 WIB

"MFS 2018 akan membantu peserta dalam membangun hubungan dengan konsumen serta menemukan peluang bisnis, menciptakan kolaborasi antarmerek, peritel, dan investor," katanya dalam siaran pers yang diterima Katadata.co.id, Senin (8/10).

Gaya berpakaian modest mencakup berbagai individu lintas agama bahkan dapat menjadi alternatif pilihan bagi konsumen global. Pasalnya, tren ini dipilih bukan hanya karena pertimbangan keagamaan tetapi sebagai gaya hidup.

Oleh karena itu, MFS 2018 akan memberikan perkiraan tren mendatang bagi seluruh pegiat segmen modest fashion sekaligus memastikan keberlanjutan industri ini. "Kami ingin menjadikan modest fashion sebagai bagian industri fesyen berkelanjutan," tutur Stevy.

(Baca juga: Desainer Skala Menengah Bisa Garap Segmen Konsumen Kelas Bawah)

Sementara itu, Grant Pearce selaku Anggota Badan Penasihat MFS mengutarakan bahwa semakin banyak orang mengenal modest fashion melalui dunia maya. Besarnya potensi pasar yang ada maka pengembangan modest fashion ke depan harus lebih jelas.

"Modest fashion itu selalu ada di setiap era. Kesadaran ini membuat orang mengenal dan lebih menghargai peluang bisnis di modest fashion," tuturnya.

MFS 2018 akan menyajikan sesi pidato, diskusi panel, dan wawancara eksklusif untuk memastikan terjalin dialog yang menarik dan aktif. Agenda utama MFS kali ini ialah menyediakan platform global untuk pebisnis modest fashion.

Halaman: