Empat Misi Utama Prabowo-Sandiaga Menghadapi Pilpres 2019

ARIEF KAMALUDIN | KATADATA
(ki-ka) Zulkifli Hasan, Ketua Umum PAN, Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, Capres dan Cawapres RI dan Mohamad Sohibul Iman, Presiden PKS , saat pendaftaran Capres, Jakarta, Jumat (10/08)
Penulis: Dimas Jarot Bayu
19/9/2018, 12.02 WIB

Mendekati pengumuman resmi calon presiden dan wakil presiden oleh Komisi Pemilihan Umum besok, kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menggelar serangkaian rapat dalam beberapa hari terakhir. Setelah mengerucutkan susunan tim pemenangan nasional, mereka juga tengah menyelesaikan visi dan misi untuk menghadapai pemilihan presiden nanti (Pilpres 2019).

Menurut Sandiaga, ada empat pilar yang diusung, yakni terkait ekonomi, hukum dan hak asasi manusia (HAM), perekonomian, serta kebudayaan dan pendidikan. “Itu yang jadi isu utama,” kata Sandiaga di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa malam (18/9).

Khusus pilar ekonomi, isu utama yang akan dibawa dalam visi-misi tersebut terkait masalah lapangan kerja dan biaya hidup. Selain itu, Sandiaga akan mendorong program “One Kecamatan One Center of Enterpreneurship” atau dikenal sebagai OK OCE menjadi bagian program yang akan “dijual” kepada masyarakat.

OK OCE merupakan salah satu program kewirausahaan yang diinisiasi Sandiaga ketika berkampanye dan selama menjabat Wakil Gubernur DKI Jakarta. “Itu yang sangat dominan,” kata Sandiaga. (Baca: Cara Dua Kandidat Presiden Membereskan Masalah Lapangan Pekerjaan).

Ada pun nama koalisi pengusung Prabowo-Sandiaga yakni Koalisi Indonesia Adil Makmur. Karena itulah koalisi tersebut mengusung slogan “Adil Makmur Bersama Prabowo-Sandiaga”.

Sekretaris Jenderal Gerindra Ahmad Muzani mengatakan, nama tersebut diambil karena masih terjadi permasalah terkait keadilan dan kemakmuran. Menurut Muzani, dua hal tersebut merupakan cita-cita rakyat saat ini. “Sehingga kita bersungguh-sungguh,” kata Muzani.

Terkait struktur tim pemenangan, hal tersebut masih dibahas lebih lanjut. Ini lantaran animo dari para relawan untuk masuk dalam tim pemenangan cukup besar. (Baca juga: Jadi Penasihat Prabowo-Sandiaga, Kwik Kian Gie Tetap Kader PDIP).

Muzani menyebutkan, para relawan yang ingin masuk tim pemenangan berasal dari ulama, habib, kyai, serta beberapa tokoh masyarakat dari Forum Ijtima Ulama. “Sehingga malam ini (kemarin malam) belum bisa kami umumkan,” kata Muzani. “Besok sekjen partai beretemu untuk finalisasi.”

Dalam rapat, para sekjen partai telah menyetujui kepala daerah di bawah koalisi ini tidak masuk dalam tim sukses. Hal itu agar mereka hanya fokus pada tugasnya di daerah masing-masing. Menurut Muzani, tanggung jawab kepala daerah sangat besar yaitu melayani, menyejahterakan, dan membangun daerah.*

Sandiaga menambahkan, saat ini finalisasi terhadap struktur tim pemenangan akan dilakukan terhadap posisi wakil ketua, direktorat, sekretaris, dan bendahara. Sementara, ketua tim pemenangan Prabowo-Sandiaga telah mengerucut kepada mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Djoko Santoso.

(Baca: Tim Pemenangan Prabowo-Sandiaga Terkuak Berisi 92 Orang).

Finalisasi struktur tim pemenangan dilakukan sampai hari ini. Setelah itu, para pimpinan partai koalisi akan dimintai persetujuan atas struktur tersebut. “Kami akan serahkan ke KPU Sekitar tanggal 20 September,” kata Sandiaga.