Jokowi: Ruang Publik dan Sekolah Harus Bebas Ideologi Terorisme

Katadata | Arief Kamaludin
22/5/2018, 16.56 WIB

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan bawahannya untuk membersihkan lembaga pendidikan, ruang publik, hingga mimbar umum dari ideologi terorisme. Ini akan menjadi langkah pemerintah dalam upaya pencegahan terorisme, selain upaya penindakan yang juga dilakukan.

"Bukan hanya deradikalisasi narapidana teroris, harus membersihkan lembaga mulai dari TK, SD, SMA, SMK, perguruan tinggi, ruang publik dari ajaran terorisme," kata Jokowi saat membuka rapat terbatas soal pemberantasan terorisme di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (22/5).

(Baca: Kominfo Blokir Buletin ISIS dan 2.145 Konten Terorisme di Media Sosial

Jokowi mengatakan ancaman kejahatan terorisme ini bersifat luar biasa dan harus dihadapi dengan cara yang juga luar biasa. Apalagi masalah ini tidak hanya terjadi di Indonesia. Banyak negara maju, seperti Amerika Serikat dan negara Uni Eropa yang menghadapi kasus terorisme.

Dia juga mengingatkan ideologi terorisme sudah masuk dan mengindoktrinasi sekolah-sekolah hingga keluarga. Salah satu contohnya adalah pelaku bom gereja di Surabaya melibatkan anak-anak hingga wanita dalam satu anggota keluarga.

"Ini wake up call betapa keluarga telah menjadi target indoktorinasi ideologi terorisme," katanya. (Baca: Jokowi: Elite TNI Dilibatkan Jika Aksi Teroris Lampaui Kapasitas Polri)

Turut hadir dalam rapat tersebut Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto, Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, hingga Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Suhardi Alius.

Sebelumnya, Presiden telah meminta jajaran menteri dan kepala lembaga negara menyampaikan kepada dunia internasional bahwa saat ini Indonesia masih dalam kondisi aman. Pemerintah pun masih fokus bekerja, terutama dalam hal pembangunan.

"Narasi ke dunia internasional sangat penting sekali bahwa Indonesia aman," kata Jokowi saat membuka Sidang Kabinet di Istana Negara, Jakarta, Rabu (16/5).