Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) optimistis Indonesia dapat menjadi tuan rumah penyelenggaraan pesta olahraga dunia, Olimpiade Musim Panas 2028. Keyakinan ini didasari pada kesiapan Indonesia dalam menyelenggarakan Asian Games 2018.
Menurutnya, fasilitas infrastruktur yang dibangun Indonesia dalam rangka penyenggaraan Asian Games 2018 Agustus mendatang sudah sangat baik. Bahkan, dia merasa kualitas infrastruktur penyelenggaraan pertandingan olahraga di Indonesia lebih bagus dibandingkan yang disiapkan Brasil saat Olimpiade 2016 lalu di Rio de Janeiro.
"Artinya, apabila kita ingin bidding untuk olimpiade, let say 10 tahun akan datang, kita mampu untuk melaksanakannya," kata Kalla di Hotel Century Park, Jakarta pada Selasa (15/5). (Baca: Kalla Targetkan Beres Juni, Arena Asian Games Dikerjakan 24 Jam)
Pertimbangkan lain yang membuat dirinya menargetkan 10 tahun lagi, karena kondisi ekomomi Indonesia yang diprediksinya sudah semakin membaik. Menurutnya, kondisi ekonomi Indonesia saat itu, pendapatan per kapitanya sudah mencapai US$ 8 ribu sampai US$ 10 ribu.
JK juga percaya Indonesia mampu menampung jumlah atlet dan official jika menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Panas 2028. Ia mengatakan, pada Asian Games 2018, diperkirakan jumlah atlet dan official yang datang sebanyak 15 ribu sampai 20 ribu orang.
"Mungkin saja atletnya (Olimpiade 2028) hanya beda 5 ribu orang (dengan Asian Games 2018). Kita mampu untuk melaksanakan itu," katanya. (Baca: Jokowi Minta Promosi Asian Games 2018 Ditambah)
Selain itu, Indonesia juga unggul soal iklim cuaca. Kalla yang akrab disapa JK mengatakan, negara Timur Tengah sebenarnya mampu menyelenggarakan Olimpiade Musim Panas. Namun, dengan cuaca yang sangat panas di daerah tersebut, membuat Indonesia lebih baik.
Menurutnya, menjadikan Indonesia sebagai tuan rumah Olimpiade Musim Panas 2028, cukup penting. Karena di kawasan Asia, baru tiga negara yang menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Panas, yaitu Tiongkok (2008), Jepang (1940, 1964, dan 2020 mendatang), dan Korea Selatan (1988). "Hanya berputar-putar di tiga negara itu," katanya.