BMKG Ingatkan Aceh dan Sumatera Masih Terancam Hujan Ekstrem Imbas Bibit Siklon
BMKG atau Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika menyebutkan sejumlah daerah, termasuk Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat masih akan diguyur hujan intensitas lebat hingga sangat lebat sampai Minggu (14/12).
Daerah lain di Pulau Sumatera yang berpotensi diguyur hujan intensitas lebat hingga sangat lebat sampai Minggu (14/12), yani Riau, Kepulauan Riau, Bengkulu dan Lampung. Selain itu, wilayah lain seperti Jawa Barat, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Tengah, serta Kalimantan Timur.
Sedangkan wilayah seperti Sulawesi Selatan, Maluku Utara, Maluku, Papua Tengah dan Papua Pegunungan diperkirakan mengalami hujan lebat.
Sementara itu, angin kencang juga diperkirakan terjadi di Aceh, Pesisir Sumatera Barat, Bengkulu, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Maluku, Papua Tengah, dan Papua.
Melalui akun Instagram @infobmkg pada Jumat (12/12), BMKG melaporkan sejumlah dinamika atmosfer yang diperkirakan memengaruhi cuaca Indonesia dalam sepekan ke depan.
Bibit Siklon Tropis 91S di Samudra Hindia barat Lampung berpotensi menimbulkan dampak tidak langsung berupa hujan sedang hingga lebat di Sumatera Barat, Bengkulu, dan Lampung. Situasi ini juga dapat memicu angin kencang di pesisir barat wilayah tersebut.
Bibit Siklon Tropis 91S menunjukkan ciri atmosfer dengan kecepatan angin mencapai 30 knot atau sekitar 55 kilometer (km) per jam disertai tekanan rendah di pusat sistem sebesar 1008 hPa.
Sementara itu, Bibit Siklon Tropis 93S di selatan Pulau Sumba membentuk area konvergensi yang memanjang dari Bali hingga Nusa Tenggara Barat. Bibit siklon ini sementara tercatat berkecepatan anginnya 15 knot atau sekitar 28 km per jam dengan tekanan 1009 hPa.
BMKG juga mencatat sejumlah faktor pemicu lain, antara lain Dipole Mode negatif, suhu muka laut hangat di pesisir barat Sumatra hingga Papua, serta kondisi ENSO yang netral. Aktivitas Gelombang Kelvin dan Gelombang Rossby Ekuator di Samudra Hindia barat Mentawai, Jawa, dan Bali turut memperkuat potensi cuaca ekstrem.
“Kondisi atmosfer yang masih aktif dan kompleks ini berpotensi menyebabkan peningkatan pertumbuhan awan hujan dan memicu cuaca ekstrem berupa hutan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir, angin kencang, serta gelombang tinggi laut di sejumlah wilayah Indonesia dalam sepekan ke depan,” tulis @infobmkg.
Kementerian Dalam Negeri atau Kemendagri telah merilis surat edaran yang berisi larangan kepada seluruh kepala daerah bepergian ke luar negeri hingga 15 Januari 2026. Imbauan ini menyusul kasus Bupati Aceh Selatan Mirwan MS yang diberhentikan sementara selama tiga bulan karena meninggalkan daerahnya saat terdampak banjir dan tanah longsor.
“Pemerintah berharap tidak terjadi lagi hal yang sama. Kalau kita melihat ramalan cuaca, masih ada curah hujan yang cukup intens di Indonesia,” kata Tito saat menggelar konferensi pers di Kemendagri Jakarta pada Selasa (9/12).
Tito meminta seluruh kepala daerah dan wakil kepala daerah lebih serius menangani kondisi musim bencana di wilayah masing-masing. Ia menginstruksikan agar para kepala daerah harus tetap berada di wilayahnya dan memastikan penanganan bencana berjalan efektif. “Jadi agar bisa betul-betul standby, terutama yang terdampak di daerah masing-masing,” ujarnya.
