Mabes Polri Tetapkan Siaga Satu di Seluruh Indonesia

ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Ilustrasi penjagaan polisi.
Penulis: Dimas Jarot Bayu
Editor: Yuliawati
14/5/2018, 19.02 WIB

Kepolisian RI (Polri) menetapkan status siaga satu bagi seluruh jajarannya di seluruh wilayah di Indonesia. Peningkatan status dalam rangka menguatkan keamanan internal maupun eksternal setelah terjadinya lima serangan teror beruntun di Surabaya, Jawa Timur selama dua hari dan insiden sebelumnya yang terjadi di beberapa wilayah. 

Ledakan bom di berbagai lokasi ini menyebabkan 12 warga sipil tewas dan 41 orang menderita luka.

"Artinya kami meningkatkan jumlah personel, meningkatkan kegiatan, tapi untuk kegiatan Polri di internal," kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen (Pol) Setyo Wasisto di Mabes Polri, Jakarta, Senin (14/3).

(Baca juga: Pelaku Bom Malporestabes Surabaya Berasal dari Satu Keluarga)

Setyo mengatakan, penetapan siaga satu ditetapkan di seluruh objek vital di Indonesia. Menurut Setyo, tiap-tiap daerah telah memiliki kriteria objek vital tersebut.

Selain itu penetapan siaga satu dalam rangka meningkatkan keamanan menjelang Ramadhan dan Idul Fitri. "Kami ingin menjaga situasi kondusif," kata Setyo.

Sementara itu Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes (Pol) Argo Yuwono mengatakan, status siaga satu di wilayah Polda Metro Jaya dengan meningkatkan kerja sama pengamanan bersama Kodam Jaya. Argo menyebut beberapa objek vital yang akan ditingkatkan pengawasannya seperti pusat keramaian, rumah ibadah, maupun kantor pemerintahan.

Meski meningkatkan siaga satu, polisi meminta agar masyarakat tetap beraktivitas seperti biasa. Sebab, penetapan siaga satu ini hanya dilakukan untuk jajaran internal kepolisian.

Polisi pun meminta agar masyarakat tetap tenang. Dia meminta agar masyarakat tidak terpancing dengan adanya berita dari sumber yang tidak jelas atau hoaks yang dapat menyebabkan keresahan.

"Seperti biasa kami yang akan menjaga masyarakat," kata Setyo. (Baca juga: Kemenhub Perketat Pengawasan Terminal, Pelabuhan, dan Bandara)

Menteri Perhubungan (Kemenhub) Budi Karya Sumadi juga memerintahkan jajarannya lebih meningkatkan kewaspadaan dan pengamanan di titik-titik simpul transportasi.

"Bila diketahui ada pergerakan orang atau barang bawaan yang dicurigai agar dilakukan pengawasan ketat,” kata Budi dalam keterangan reminya kemarin.

Dia memerintahkan jajaran kementeriannya selalu berkoordinasi dengan Kepolisian, membantu pengamanan dan segera melaporkan hal-hal yang mencurigakan.