Rencana Jusuf Kalla Ketika Tak Lagi Jadi Wakil Presiden

Arief Kamaludin|Katadata
Penulis: Tim Redaksi
4/5/2018, 08.00 WIB

Tak sedikit pihak yang mendorong Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk berlaga kembali pada pemilihan presiden (Pilpres) 2019. Kader Partai Golkar, misalnya, mengusulkan mantan ketua partainya itu bersedia mendampingi Joko Widodo pada pesta demokrasi tahun depan.

Namun Kalla menampiknya. Dia beralasan ada beberapa penghalang. Secara konstitusi, Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 7 membatasi masa jabatan presiden dan wakil presiden maksimal hanya dua periode. Sebelum mendampingi Jokowi, ia wakil presiden (wapres) pada periode pertama pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono.

(Baca: Mengukur Peluang Kalla Jadi Cawapres di Pemilu 2019).

Bila melanggarnya, Kalla menilai hal itu layaknya mengembalikan “tradisi” era Orde Baru. Ia tak ingin kekuasaan berkepanjang seperti Soeharto menjabat presiden hingga lebih dari 30 tahun terulang. Menabrak hal itu berarti tidak menghargai filosofi yang menjadi salah satu landasan era reformasi.

Walau tidak lagi menjabat sebagai pucuk pemimpin pemerintahan, bukan berarti ia akan berhenti mengabdi pada negara.  “Insya Allah saya akan melanjutkan upaya-upaya yang juga sangat penting untuk masyarakat,” kata Kalla dalam wawancara khusus dengan Katadata beberapa waktu lalu.

(Baca: Survei Populi: Elektabilitas Jusuf Kalla Tertinggi sebagai Cawapres).

Anda akan mencalonkan diri menjadi calon wakil presiden pada 2019?

Ada beberapa pertimbangan. Umur saya 77 tahun pada 2019. Karena itu mungkin saya perlu beristirahat. Kedua juga tidak mudah untuk maju lagi karena kalau jadi wapres lagi itu masalah konstitusi. Kalau jadi capres, tahu diri lah kita, tidak mudah. Jadi saya mengambil sikap untuk tidak ikut. Walaupun banyak teman yang mendorong tapi terhalang dua masalah tadi.

Kalau tidak jadi wapres, rencana apa yang akan Anda dikerjakan?

Sebelum saya jadi wapres kedua kali kan saya banyak mengurus masalah sosial, pendidikan agama. Lalu PMI (Palang Merah Indonesia), Dewan Masjid Indonesia, pendidikan. Insya Allah saya akan melanjutkan upaya-upaya ini karena itu juga sangat penting untuk masyarakat.

Tidak terjun lagi mengelola bisnis?

Bisnis sudah saya tinggalkan. Tinggal menerima hasilnya dari anak atau adik saya.

  • Baca wawancara khusus dengan Jusuf Kalla selengkapnya di katadata.co.id #bicaradata. (Semua Pemerintahaan di Tahun Terakhir Lebih Populis)
  • Kalla berbicara mengenai kebijakan yang makin populis di tahun keempat pemerintahan Presiden Joko Widodo hingga bursa calon wakil presiden yang bertambah ketat.
Reporter: Redaksi