Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menjalin kerja sama dengan sejumlah perusahaan sektor energi. Tujuannya untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di sektor ESDM.
Kerjasama itu dituangkan dalam penandatanganan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU). Perusahaan yang menandatangani MoU tersebut adalah PT Supreme Energy Muara Laboh, PT AKR Corporindo, ConocoPhilips, Eni Muara Bakau, Petrogas dan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)/PLN.
Kepala BPSDM I.G.N Wiratmaja Puja berharap kerja sama itu dapat meningkatkan jumlah dan kualitas kompetensi SDM di sektor ESDM. "Pada acara ini kami menandatangani nota kesepahaman dengan beberapa pimpinan perusahaan," kata dia di Jakarta, Jumat (8/12).
General Manager Petrogas (Basin) Ltd Syafri Syafar yang ikut menandatangani MoU itu menyampaikan beberapa kegiatan yang dilakukan. Di antaranya yakni pendidikan, pelatihan, sertifikasi, jasa teknologi, jasa konsultan, dan penilaian.
Ada juga beberapa kegiatan bersama, seperti diskusi, seminar, dan lokakarya. Dalam kerjasama ini juga akan dilaksanakan program kegiatan pengabdian masyarakat. “Kerjasama ini diharapkan dapat meningkatkan kompetensi SDM di kedua belah pihak,” kata Syafri.
Petrogas (Basin) Ltd merupakan operator di Blok Kepala Burung, Papua Barat. Di blok ini, Petrogas (Basin) Ltd. mengoperasikan dua fasilitas produksi. Pertama, fasilitas produksi Kasim Marine Terminal (KMT) untuk produksi minyak mentah yang berasal dari Lapangan Walio, Wakamuk, Cendrawasih, dan Jaya. Kedua, Arar Gas & LPG Plant untuk produksi gas dari Lapangan Arar dan Klalin. Selain itu, RH Petrogas Limited juga memiliki partisipasi sebesar 33,2142 % di blok Salawati Kepala Burung, Papua Barat.
Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar juga berharap, SDM yang ada bisa menjadi andalan, minimal di tingkat nasional dan Asia Tenggara (ASEAN). "Sedikit atau banyak kita ada usaha menuju indonesia yang lebih baik," ujar dia.
Sebelumnya juga BPSDM telah bekerjasama dengan sejumlah perusahaan sektor energi untuk meningkatkan pengembangan SDM di sektor ESDM. Mereka yakni PT. Freeport Indonesia, Chevron Indonesia, Medco E&P, PT. Perusahaan Gas Negara Tbk, PT. Bukit Asam Tbk, PT. Pertamina Geothermal Energy, PT. Geo Dipa Energi (Persero), PT. Timah Tbk, PT. Pertamina, Drilling Service Indonesia, PT. Kaltim Prima Coal, PT. Adaro Indonesia.
BPSDM ESDM sendiri diharapkan akan memiliki peran penting dalam pengembangan SDM dengan menggelar pelatihan dan sertifikasi di sektor ESDM. Saat ini BPSDM ESDM telah memiliki 12 lokasi pelatihan dan pendidikan yang tersebar di Jakarta, Bogor, Bandung, Sukabumi, Cipatat, Cepu, dan Sawahlunto.
Berdasarkan data Kementerian ESDM per Agustus 2017, BPSDM telah menyelenggarakan 256 diklat dengan 4.229 peserta diklat. Selain itu lima kegiatan Pengembangan SDM non diklat dengan 541 peserta. Kemudian memberikan 14 tugas belajar untuk peserta 10 program S2 dalam dan luar negeri serta empat peserta Program S3 Luar Negeri.
(Baca: Bonus Demografi Jadi Alasan Program Peningkatan Kualitas SDM)
Dari keseluruhan kegiatan yang dilakukan, penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Jasa Diklat sepanjang periode Semester I Tahun 2017 dari BPSDM ESDM mencapai Rp 39 miliar. Ini merupakan 47% dari total target PNPB BPSDM ESDM Tahun Anggaran 2017 yang sebesar Rp 83 miliar.