Dampak Erupsi Gunung Agung, Pembatalan Reservasi Hotel Capai 20-30%

ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Wisatawan beraktivitas di Pantai Geger, Nusa Dua, Bali, Kamis (2/3/2017)
Penulis: Dimas Jarot Bayu
Editor: Yuliawati
27/11/2017, 17.10 WIB

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan Roeslani menyatakan peningkatan erupsi yang terjadi di Gunung Agung memberikan dampak signifikan kepada sektor pariwisata. Rosan mengatakan, pembatalan reservasi hotel melonjak 20-30% akibat peningkatan erupsi Gunung Agung.

Pembatalan reservasi tidak hanya terjadi di Bali, melainkan juga di lokasi pariwisata sekitarnya, seperti Labuan Bajo dan Lombok. Pembatalan reservasi hotel terjadi sejak beberapa bulan ke belakang.

"Saya ngobrol dengan teman-teman di sana, para pengusaha di sana saya sempatkan bertemu, ternyata pembatalan ini sudah berjalan beberapa bulan terakhir," kata Rosan di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (27/11).

(Baca: BNPB: 100 ribu Penduduk Harus Dievakuasi Akibat Erupsi Gunung Agung)

Para turis membatalkan kunjungan karena merasa kurang aman untuk berpelesiran dalam kondisi erupsi Gunung Agung. Rosan berharap pemerintah dapat mensosialisasikan lebih jelas terkait keamanan dan penanganan atas peningkatan erupsi Gunung Agung.

"Pemerintah diharapkan bisa memberikan sosialisasi dan penanganan lebih jelas mengenai keadaannya supaya enggak simpang siur juga," kata Rosan.

Pagi ini, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) meningkatkan status Gunung Agung, dari siaga menjadi awas. Peningkatan status dari level tiga ke empat itu dilakukan mengingat erupsi Gunung Agung terus meningkat.

Halaman: