Berpakaian Adat, Presiden Jokowi Tuai Pujian di Sidang Tahunan MPR

ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Ketua MPR Zulkifli Hasan (kiri) menghadiri pembukaan Sidang Tahunan MPR Tahun 2017 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8).
Editor: Yuliawati
16/8/2017, 10.55 WIB

Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla tampil berbeda dalam Sidang Tahunan MPR/DPR/DPD. Keduanya memilih untuk mengenakan baju adat, tidak mengenakan setelan jas lengkap seperti yang biasa dipakai presiden dan wapres sebelumnya.

Jokowi dan Jusuf Kalla tampil bertukar pakaian adat masing-masing. Jokowi mengenakan pakaian adat Bugis berwarna hitam, lengkap dengan topi khas berwarna kuning dan kain berwana-warni. Sedangkan istri Jokowi, Iriana mengenakan baju adat Bali berwana merah dengan hiasan kepala.

Adapun Kalla dan istri, Mufidah Kalla, mengenakan pakaian khas adat Jawa.  (Baca: Presiden Jokowi di Sidang MPR Ingatkan Tak Ada Kekuasaan Absolut)

Ketua MPR Zulkifli Hasan memuji presiden dan wapres yang tampil berpakaian adat di sidang tahunan MPR.

"Pak presiden pakai pakaian adat, paling ganteng se-Indonesia. Pak JK memakai pakaian adat Jawa. Boleh minta tepuk tangannya," kata Zulkifli saat membuka pidatonya.

Sementara itu mayoritas anggota MPR/DPR/DPD yang menghadiri sidang tahunan memilih setelan jas lengkap bagi laki-laki. Sementara anggota dan tamu perempuan kebanyakan menggunakan kebaya.

Sidang Tahunan MPR dihadiri para pejabat lembaga-lembaga negara dan juga mantan presiden. Namun, mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tak nampak hadir dalam pertemuan tersebut. 

Saat memberikan sambutan dalam pidato Jokowi di sidang MPR, Jokowi menyebut satu per satu nama-nama mantan Presiden dari Baharuddin Jusuf Habibie serta Megawati Soekarnoputri.  Dia juga menyebut istri mantan Presiden Abdurrahman Wahid yakni Shinta Nuriyah. Namun tidak ada nama SBY dalam sambutan Jokowi.

Sidang Tahunan MPR/DPR/DPD merupakan agenda tahunan dalam rangka menyambut perayaan ulang tahun kemerdekaan. Sidang akan dilaksanakan tiga tahapan yakni sidang tahunan MPR, sidang tahunan DPR/DPD dan pidato dalam rangka penyampaian RAPBN 2018. 

(Baca: Setya Novanto Tak Buka Sidang Tahunan Bersama DPR-DPD)