Penjagaan Terminal dan Stasiun Diperketat Pasca Bom Kampung Melayu

ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) Edi Sukmoro memeriksa gerbong kereta api Kamandaka rute Semarang-Purwokerto di Stasiun Tawang, Semarang, Kamis (16/3).
Penulis: Miftah Ardhian
Editor: Pingit Aria
26/5/2017, 19.20 WIB

Pemerintah akan memperketat pengamanan di fasilitas transportasi setelah ledakan bom di dekat halte Transjakarta, Terminal Kampung Melayu Rabu (24/5) lalu. Standar penjagaan di Pelabuhan, Bandara, Stasiun, dan Terminal akan ditingkatkan terutama saat menghadapi arus mudik lebaran 2017.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, pemerintah akan memprioritaskan keamanan dan keselamatan perjalanan masyarakat yang akan melakukan mudik lebaran. Ia tak ingin kasus ledakan bom di Kampung Melayu beberapa hari lalu terjadi kembali.

"Karena selama lebaran, seyogianya ada pengamanan yang lebih ketat yang dikoordinasikan dengan TNI dan Polri," ujar Budi usai melakukan teleconference dengan seluruh pemangku kepentingan di sektor perhubungan seluruh Indonesia, di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Jumat (26/5).

(Baca juga: Pemerintah Batal Terapkan Sistem Ganjil-Genap Jalan Tol Saat Mudik)

Budi mengatakan, operasi mudik akan dimulai dari H-10 sampai H+10 lebaran. Dirinya akan meminta pihak TNI dan Polri untuk menambah personelnya guna melakukan pengamanan tersebut.

Pengamanan juga akan dilakukan secara terbuka dan tertutup. "Pengamanan terbuka yaitu fisik TNI dan Polri terlihat dengan seragam. Sedangkan, pengamanan tertutup kami kerja sama dengan TNI dan Polri dengan pakaian preman," ujar Budi.

Halaman:
Reporter: Miftah Ardhian