Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) belum memutuskan nasib blok North Sumatra B (NSB) di Provinsi Aceh. Mereka masih harus menunggu kesiapan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Aceh untuk mengambil jatah 10 persen hak kelola (Participating Interest/PI) pada blok tersebut.
Sementara, pembentukan BUMD akan dilakukan oleh pemerintah provinsi yang baru akan terbentuk setelah Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). "Masih menunggu habis Pilkada nanti, BUMD juga harus dipersiapkan dulu untuk ambil bagian di Blok B," kata Kepala BPMA Marzuki Daham kepada Katadata, Kamis (9/2).
Saat ini pihaknya masih melakukan review. Ia menargetkan, usai pilkada yakni pada April mendatang, BPMA akan memutuskan hasil evaluasi blok NSB tersebut.
(Baca juga: Pertamina Ajukan Perpanjangan Dua Blok Migas di Aceh Tahun Ini)
Sebagai gambaran, Blok NSB saat ini dikelola oleh anak usaha PT Pertamina (Persero), Pertamina Hulu Energi (PHE). Pada 2015 lalu, PHE mengambil alih dua blok migas milik ExxonMobil, yakni Blok NSB dan Blok North Sumatera Offshore (NSO) pada 1 Oktober 2015.
Blok NSB mulai berproduksi di tahun 1977 dengan puncak produksi mencapai sekitar 3.400 MMSCFD, sedangkan Blok NSO mulai berproduksi di tahun 1996 dengan puncak produksi sekitar 400 MMSCFD. Kedua blok tersebut akan berakhir masa kontraknya pada Oktober 2018 mendatang.
10 KKKS Penghasil Minyak Terbesar 2017
Sementara itu, pada 18 Januari lalu, Menteri ESDM Ignasius Jonan telah memutuskan penugasan 8 blok migas Kepada Pertamina, salah satunya blok NSO.
Marzuki mengatakan, meski keputusan blok NSB belum keluar hingga kini, ia yakin tidak akan mempengaruhi masa transisi blok tersebut. "Saya kira tidak akan ada masalah dengan transisi, waktunya masih cukup," kata dia.
(Baca juga: Pertamina Akan Gandeng Investor Lain Kelola Blok Sanga-Sanga)
Berdasarkan, Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2015 tentang Pengelolaan Bersama Sumber Daya Alam Minyak dan Gas Bumi di Aceh, BPMA memiliki kewenangan atas blok-blok migas di Aceh baik darat maupun laut yang berlokasi antara 0-12 mil laut. Blok NSB salah satunya yang masuk dalam kawasan zona kewenangan BPMA.
Sebagai informasi, Blok NSB tercatat memiliki cadangan minyak sebesar 3.343 million stock tank barrels (MTSB) dan cadangan gas sebesar 104 miliar kaki kubik (Billions of Standard Cubic Feet/BSCF). Sedangkan Blok NSO memiliki cadangan minyak sebesar 272 MTSB dan cadangan gas 92 BSCF.