Pertamina Akan Gandeng Investor Lain Kelola Blok Sanga-Sanga
PT Pertamina (persero) resmi menjadi pengelola baru Blok Sanga-Sanga di Kalimantan Timur mulai Agustus 2018. Rencananya Pertamina akan menggandeng investor lain dalam mengelola blok migas tersebut.
Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam mengatakan pihaknya membutuhkan mitra untuk mengelola Blok Sanga-Sanga. Selain menggandeng kontraktor lama di blok tersebut, Pertamina juga membuka peluang investor lain untuk berpartisipasi.
"Kami terbuka saja, terutama untuk mitra eksisiting. Tapi untuk investor lain juga kami terbuka, kalau mau berteman kan boleh sama siapa saja," ujar Syamsu di Jakarta, Selasa (7/2). calon mitra Pertamina yang tertarik, harus membeli hak kelola tersebut dengan perhitungan bisnis yang wajar (business to business/B to B).
Meski menyatakan akan mengandeng mitra, Syamsu belum bisa menyebutkan berapa besar porsi hak kelola Blok Sanga-Sanga yang akan dilepas Pertamina kepada perusahaan lain. Pertamina akan tetap menjadi pemegang hak kelola mayoritas, yakni di atas 50 persen.
Besaran porsi hak kelola yang akan dilepas juga memperhitungkan jatah participating interest (PI) pemerintah daerah sebesar 10 persen, sesuai Peraturan Menteri ESDM Nomor 37 tahun 2016. (Baca: Masuk Blok Sanga-sanga, Kontraktor Lama Wajib Bayar ke Pertamina)
Menurutnya hingga hingga saat ini belum ada kontraktor lama Blok Sanga Sanga yang mengajukan minat menjadi mitra Pertamina. Sebagai gambaran, Blok Sanga-Sanga saat ini dioperasikan oleh VICO Indonesia. Virginia Indonesia Co memiliki hak pengelolaan 7,5 persen. Sedangkan Saka Energi baru saja memiliki 26,25 persen hak kelola yang diperolehnya dari BP. Adapun, ENI mengempit 26,25 persen, CPC 20 persen, dan Universe Gas & Oil sebesar 4,37 persen.
Tidak hanya di Blok Sanga-Sanga, Pertamina juga membuka peluang untuk menggaet mitra di blok-blok migas yang lainnya yang telah ditugaskan kepada Pertamina. Salah satunya Blok Offshore North West Java (OWNJ) di Jawa Barat. (Baca: Pertamina Akan Minta Tambahan Bagi Hasil di Blok ONWJ)
Pada Blok ONWJ, Pertamina akan melepas sekitar 25 persen untuk operator lama atau kontraktor baru. Namun hingga saat ini, belum ada satu pun kontraktor lama yang berminat mengelola blok ONWJ pasca menggunakan kontrak gross split. Kontraktor eksisting yang mengelola blok tersebut sebelumnya adalah Kuwait Foreign Petroleum Exploration Company (Kufpec) dan PT Energi Mega Persada Tbk.
Pada 18 Januari lalu, Pertamina mendapat penugasan dari pemerintah untuk mengelola delapan blok yang kontraknya akan berakhir. Delapan blok migas tersebut adalah Sanga-Sanga, East Kalimantan, Attaka, South East Sumatera, Tengah, NSO, Tuban, dan Ogan Komering.
Dari delapan blok penugasan tersebut, belum ada satu pun yang sudah ditandatangani kontrak barunya oleh Pertamina. Syamsu menargetkan, penandatanganan kontrak baru delapan blok migas tersebut bisa tercapai sebelum kontrak bloknya berakhir, atau paling cepat tahun ini.
Menurutnya proses transisi blok-blok penugasan tersebut akan lebih cepat jika dibandingkan Blok Mahakam. Dari delapan blok tersebut, hanya ada beberapa blok saja yang akan dilakukan transisi seperti Blok Sanga-sanga dan South East Sumatera, karena masih dipegang oleh kontraktor lama
Syamsu menargetkan proses transisi bisa selesai dalam tahun ini. "Untuk blok-blok lainnya kan banyak yang Joint Operator Body (JOB) dan kami sudah menjadi operator sebelumnya. Jadi lebih gampang prosesnya," kata dia. (Baca: Cegah Produksi Turun, SKK Migas Siapkan Transisi 8 Blok Migas)