Dua Bulan Lagi, Pertamina Buka Seleksi Calon Mitra Kilang Bontang

Arief Kamaludin | Katadata
27/12/2016, 15.49 WIB

PT Pertamina (Persero) tengah melakukan konsolidasi internal terkait pembangunan proyek Kilang Bontang di Kalimantan Timur. Setelah itu, Pertamina akan segera membuka proses seleksi mencari mitra strategis untuk menggarap pembangunan kilang ini.

Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Rachmad Hardadi mengatakan pihaknya akan membuka proses seleksi (beauty contest) pada awal tahun depan. "Akhir Januari atau awal Februari (buka seleksi), ini kami sedang konsolidasi internal," kata dia kepada Katadata, Selasa (27/12).

Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro pernah menyatakan Pertamina siap melaksanakan penugasan tersebut. Perusahaan negara ini juga optimistis dapat mempercepat pembangunan Kilang Bontang. (Baca: Dapat Penugasan, Pertamina Kebut Bangun Kilang Bontang)

Proses pembangunannya pun tidak terlalu sulit, karena Pertamina tidak membangun proyek ini dari nol. Pertamina telah menyiapkan beberapa hal yang dibutuhkan, termasuk memanfaatkan fasilitas yang sudah ada (eksisting) pada Kilang LNG Bontang yang dioperasikan PT Badak NGL. Lokasi kilang minyak ini pun masih dalam di area Kilang LNG.

Mengacu Keputusan Menteri ESDM Nomor 7935 K/10/MEM/2016, pemerintah menetapkan kapasitas kilang minyak sebesar 300 ribu barel per hari. Dari kapasitas tersebut, diharapkan dapat memproduksi bensin minimal 60 ribu barel per hari dan Solar 124 ribu barel per hari dengan standar minimal Euro IV.

Pertamina juga mendapat mandat mengintegrasikan kilang BBM ini dengan pengolahan petrokimia. Dalam pelaksanaan pembangunannya Pertamina dapat bekerja sama dengan badan usaha lain. Adapun, hasil produksi kilang tersebut diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. (Baca: Aturan Terbit, Jonan Tugaskan Pertamina Bangun Kilang Bontang)

Dengan penugasan ini, pemilihan mitra pembangunan kilang ditargetkan dipercepat menjadi akhir 2017. Pertamina juga segera mempersiapkan bankable feasibility study (BFS) atau studi kelayakan pendanaan bank yang ditargetkan selesai tahun depan.

Jika BFS selesai, Pertamina berharap penyiapan lahan sudah bisa dimulai awal 2018. Dengan begitu, pekerjaan fisik proyek New Grass Root Refinery (NGRR) Bontang bisa dimulai tepat waktu pada akhir 2019 dan selesai pertengahan 2023.

Meski berharap bisa segera mendapat mitra, Rachmad belum mau menjelaskan porsi hak kelola yang diinginkan Pertamina dalam menggarap proyek Kilang Bontang. "Nanti saja ya," ujarnya. (Baca: Pemerintah Tawarkan Iran Bangun Kilang Swasta dan Bontang)