KILANG MINYAK: Berita Kilang Minyak Terkini - Indonesia dan Dunia

Kilang Pertamina Internasional (KPI) berupaya untuk meningkatkan kemampuan produksi BBM dengan berbagai strategi.

Pertamina buka suara terkait keluhan Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa atas sedikitnya jumlah kilang minyak di Indonesia.

Direktur Eksekutif IESR Fabby Tumiwa mengatakan Pertamina enggan membangun kilang karena periode operasi yang panjang, sementara permintaan minyak diperkirakan menurun dalam waktu dekat.

Menteri Bahlil menyoroti kinerja Pertamina yang belum membangun kilang baru demi memenuhi kebutuhan energi nasional, ditengah kritik terhadap subsidi energi yang membengkak.

Menanggapi kebakaran di Kilang Pertamina Dumai, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia telah mengirimkan tim untuk investigasi dan memastikan tidak ada gangguan pada suplai BBM.

Kilang Pertamina di Dumai mengalami kebakaran, namun Pertamina memastikan pasokan BBM tetap aman dan stok Pertalite tidak terpengaruh, dengan dukungan kilang lain di Indonesia.

Kebakaran di kilang PT Pertamina di Dumai berhasil dikontrol pada malam hari tanpa korban jiwa, dengan pengamanan ketat dan koordinasi dengan pemerintah lokal.

Menghadapi masalah subsidi energi yang membengkak, Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa mengkritik Pertamina karena tidak proaktif membangun kilang baru untuk mengurangi ketergantungan impor dan subsidi.

CEO Daya Anagata Nusantara (Danantara), Rosan P Roeslani, mengaku sedang melakukan pembicaraan investasi pembangunan kilang minyak dengan Amerika Serikat.

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengatakan dirinya telah mengirim tim ke Angola, Afrika Selatan dan Amerika Serikat terkait pengembangan kilang minyak berkapasitas total 1 juta per barel.

Pemerintah mesti memikirkan kebutuhan energi yang mandiri dan berdaulat dengan intensifikasi dan optimalisasi kilang minyak yang ada.

Nilai tambah ekonomi dari tiga sektor utama yang terkait hilirisasi migas dalam 10 tahun Rp 17.600 triliun. Manfaat ekonomi hilirisasi migas lebih optimal jika bahan baku disediakan di dalam negeri.

Menteri Bahlil menyatakan konsep pembangunan kilang minyak di banyak lokasi lebih murah, dengan total investasi tidak lebih dari US$ 6 miliar dibandingkan dengan pembangunan di lokasi tunggal.

Rusia tetap berkomitmen mendanai proyek Kilang Tuban, menurut Kementerian ESDM yang telah bertemu dengan Wakil Menteri asal Rusia untuk membahas proyek ini.

Pembangunan kilang minyak diharapkan dapat menghemat devisa negara yang keluar untuk impor nafta mencapai US$ 9 miliar atau Rp 147 triliun.