Realisasi lifting atau produksi siap jual minyak selama September 2016 meningkat dibandingkan bulan sebelumnya. Bahkan, lifting pada bulan lalu itu melebihi target dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2016 yang dipatok 820 ribu barel per hari (bph).   

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat lifting minyak pada September 2016 mencapai 820.400 bph. “Capaiannya 100 persen APBN-P 2016," kata Deputi Pengendalian Operasi SKK Migas Muliawan kepada Katadata awal pekan ini. (Baca: Tanpa Terobosan, Industri Minyak Hanya Bertahan hingga 2030)

Pencapaian lifting minyak pada September lalu juga lebih tinggi dari realisasi Agustus 2016 yang hanya sebesar 817 ribu bph. Tidak hanya itu, pencapaian pada September juga  lebih tinggi dari rata-rata lifting minyak selama semester I-2016 yang sebesar 817.900 bph. 

Sementara itu, realisasi lifting gas pada bulan lalu mencapai 1.183 ribu barel setara minyak per hari (bsmph). Angka ini  lebih tinggi 2,4 persen dari target APBN-P sebesar 1.155 ribu bsmph, dan rata-rata pencapaian semester I-2016 sebesar 1.178 ribu bsmph. 

Di sisi lain, SKK Migas mencatat, rata-rata produksi minyak dan kondensat pada bulan lalu mencapai 837.590 bph. Adapun produksi gas pada bulan lalu rata-rata mencapai 7.947 juta kaki kubik per hari (mmscfd). (Baca: Tak Ada Proyek Besar, Lifting Minyak Anjlok 40 Persen Hingga 2020)

Kepala Humas SKK Migas Taslim Z. Yunus mengatakan, kinerja produksi membaik lantaran operasional blok-blok migas yang berkontribusi untuk produksi nasional berjalan optimal. "Tidak banyak shutdown," kata dia kepada Katadata, Jumat (7/10). 

Saat ini produksi minyak nasional masih ditopang oleh kinerja Lapangan Banyu Urip di Blok Cepu. Selama September lalu, operasional lapangan ini juga  tidak mengalami gangguan penurunan alamiah seperti beberapa blok-blok lain sehingga bisa menopang produksi migas nasional.

Tahun depan, pemerintah akan menggenjot produksi ExxonMobil di Blok Cepu agar dapat berkontribusi menopang pencapaian target lifting minyak 2017 sebesar 815 ribu bph. Bahkan, produksi Blok Cepu tahun depan juga  akan ditingkatkan menjadi 200 ribu bph dari sebelumnya 165 ribu bph. (Baca: Produksi Blok Cepu Jadi 200 Ribu Barel, Exxon Perlu Investasi Lagi)

Peningkatan produksi Blok Cepu tersebut merupakan permintaan dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) saat penentuan lifting minyak dalam Rancangan APBN 2017. "Ini kan diminta oleh parlemen, dan kami bersama SKK Migas sudah mulai bekerja ke arah sana," kata Vice President Public and Goverment Affairs ExxonMobil Indonesia Erwin Maryoto kepada Katadata, Senin (3/10) lalu.