Arcandra Tahar masih berpeluang menduduki kembali kursi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Padahal, Presiden Joko Widodo telah memberhentikannya secara terhormat sebagai Menteri ESDM pada Senin malam (15/8) lalu.

Kabar bakal kembalinya Arcandra ke dalam kabinet mencuat setelah kedatangannya ke Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (17/8) sore. Menemui Presiden menjelang upacara penurunan bendera merah-putih, Arcandra mengaku tujuannya sekadar bersilaturahmi. "Silaturrahmi harus kita lakukan. Silaturahmi datang kapan saja bisa kan," katanya, seperti dikutip Antara, 17 Agustus 2016.

(Baca: Jokowi Copot Arcandra, Luhut Jadi Plt Menteri ESDM)

Sementara itu, Pelaksana tugas (Plt) Menteri ESDM Luhut Binsar Panjaitan masih berharap Arcandra membantu pemerintahan di posisi apapun. Sebab, dia sudah menunjukkan kinerja yang baik meski baru menjabat Menteri ESDM selama 20 hari. Salah satunya adalah memangkas biaya pengembangan Blok Masela.  

"Kalau Anda tanya saya, dengan knowledge-nya (Arcandra), kenapa tidak (ikut membantu pemerintah)?" kata Luhut yang juga menjabat Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman itu, seperti dikutip dari Kompas.com. "Tapi kan saya tidak tahu keputusan Presiden."

Sumber Katadata di pemerintahan menyatakan, belakangan ini memang berkembang skenario kembalinya Arcandra menduduki jabatan Menteri ESDM itu. Hal tersebut dimungkinkan jika proses Arcandra mendapatkan kembali kewarnegaraan Indonesia (WNI) segera diselesaikan. "Iya, ada (skenario tersebut)," katanya, Kamis (18/8).

(Baca: Menteri Arcandra Tersandung Kabar Status Warga Negara Amerika)

Halaman:
Reporter: Ameidyo Daud Nasution