JAKARTA – PT Pertamina (Persero) berhasil membukukan nilai tambah sekitar US$ 925 juta hingga Mei 2016 melalui program Breakthrough Project (BTP) New Initiatives. Pencapaian tersebut lebih besar 48 persen dari target yang dicanangkan.
"Secara umum inisiatif yang masuk ke dalam BTP New Initiatives 2016 Pertamina sukses melebihi target," ujar Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto di Jakarta, Selasa (21/6).
Nilai tambah program BTP New Initiatives dari sentralisasi pengadaan non hidro yang melingkupi negosiasi kontrak baru, renegosiasi kontrak-kontrak sebelumnya, optimasi inventaris dan sentralisasi pengadaan material mencapai US$ 144 juta. Adapun untuk pengadaan hidro melalui revitalisasi Integrated Supply Chain (ISC) menghasilkan US$ 61,9 juta. Ini bersumber dari selisih alpha dan realisasi aktivitas pengadaan minyak mentah serta produk.
Untuk pembenahan tata kelola arus minyak yang tujuan utamanya menekan kerugian atau losses meraih nilai tambah US$ 94,81 juta. Sedangkan kegiatan Marketing Operation Excellence melalui berbagai terobosan seperti penjualan Pertalite, efisiensi biaya perkapalan dengan pengoptimalan tonase kapal dan bunker shipping memberikan nilai tambah sebesar US$ 63 juta.
Sementara hasil inisiatif efisiensi bisnis hulu melalui pengoptimalan biaya operasi anak perusahaan mencapai US$412 juta. Inisiatif efisiensi lainnya yang bersumber dari optimalisasi bottop products di kilang dan efisiensi energi mendatangkan nilai tambah US$22,78 juta. Adapun efisiensi per direktorat dengan cara pengoptimalan biaya operasi membukukan nilai tambah US$ 71 juta.
Hingga akhir tahun 2016, Pertamina sendiri menargetkan nilai tambah dari program BTP New Initiatives mencapai US$ 1,64 miliar,