Kurang Pasokan, Badak NGL Akan Tutup Satu Unit Pengolahan

Donang Wahyu|KATADATA
Presiden Direktur Badak LNG Salis S. Aprilian
Penulis: Arnold Sirait
17/3/2016, 21.26 WIB

Tahun lalu, pasokan gas dari Blok Mahakam masih tinggi. Sekadar informasi, kontraktor pemasok gas untuk kilang Badak adalah Total E&P Indonesie sebesar 81 persen, Vico Indonesia 16 persen dan Chevron Indonesia 3 persen.

Salis berharap adanya tambahan pasokan gas tahun ini. Pasalnya, ada beberapa proyek gas yang akan beroperasi. Salah satunya adalah proyek Lapangan Bangka di Blok Rapak yang dikelola oleh Chevron Indonesia. Lapangan ini dapat memproduksi sekitar 100 juta kaki kubik (mmscfd). Proyek ini diperkirakan akan berproduksi Juni mendatang.

Di sisi lain, Pertamina akan memegang penuh kendali kilang Badak tahun depan. Kepemilihan hak pengelolaan Pertamina akan meningkat dari 55 persen menjadi 100 persen. Salis berharap, Pertamina mampu mengoptimalkan pasokan kilang Badak dari Blok Mahakam. Apalagi, Pertamina akan mengelola Blok Mahakam setelah 2017.  “Saat ini pertamina sudah membentuk Tim Pengalihan Pengelolaan Mahakam (TPPM) yang terdiri dari 100 personil,” ujar dia.

(Baca: “Kilang Gas Badak Tak Akan Mati Seperti Arun”)

Dalam masa transisi menuju 2017, menurut Salis, Badak NGL akan menjalankan empat prioritas usaha. Yaitu, tetap memproduksi LNG dengan mempertahankan kualitas, meningkatkan efisiensi biaya, memprioritaskan standar keselamatan atau Health, Safety, Security and the Environment (HSSE), dan pengembangan sumber daya manusia.

Halaman:
Reporter: Anggita Rezki Amelia