Pasien Tak Jujur hingga Remehkan Corona, 55 Tenaga Kesehatan Meninggal

ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/aww.
Petugas medis memeriksa suhu badan seorang bocah di ruang penampungan bagi tunawisma di GOR Ciracas, Jakarta Timur, Senin (3/5/2020). Sebanyak 55 orang tenaga kesehatan meninggal dunia akibat virus corona.
Penulis: Dimas Jarot Bayu
6/5/2020, 19.16 WIB

Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 mencatat ada 55 orang tenaga kesehatan, yang terdiri dari dokter dan perawat, meninggal dunia akibat virus corona.

"Hingga hari ini, ada 38 dokter dan 17 perawat yang telah meninggal dunia," kata Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito melalui video conference pada Rabu (6/5).

Wiku mengatakan, ada berbagai faktor yang menyebabkan kematian para tenaga kesehatan tersebut. Salah satunya lantaran banyak tenaga kesehatan yang tak menyadari bahwa pasien yang mereka tangani mengidap corona.

(Baca: Positif Corona di RI Capai 12.438 Kasus, Nyaris 900 Orang Meninggal)

Hal itu diperparah dengan adanya pasien yang tak jujur menceritakan rekam medis serta histori perjalanan mereka. "Ini mengakibatkan protokol kesehatan tidak bisa dijalankan dengan baik," kata dia.

Selain itu, ada tenaga kesehatan yang meremehkan penyakit corona ketika menangani pasien. Faktor lainnya karena penyalahgunaan alat pelindung diri (APD).

Halaman:
Reporter: Dimas Jarot Bayu