Ilmuwan Hong Kong: Kemungkinan Besar Corona Berasal dari Kelelawar

ANTARA FOTO/Irwansyah Putra
Ilustrasi kelelawar di, Aceh, Jumat (7/2/2020). Para ahli University of Hong Kong menebut kemungkinan besar virus corona datang dari kelelawar.
14/5/2020, 14.49 WIB

Polemik penyebab munculnya virus corona covid-19 hingga saat ini masih belum berakhir. Namun beberapa ahli dari University of Hong Kong menemukan bahwa pandemi in kemungkinan besar memang benar-benar datang dari kelelawar.

Studi ini dilakukan sekurangnya 20 ahli mikrobiologi dan bedah dari Fakultas Kedokteran University of Hong Kong. Mereka mereplikasi struktur usus kelelawar ladam Tiongkok (Rhinolophus Sinicus) dan berhasil menginfeksi selnya dengan Covid-19.

"Kelelawar ini mungkin benar-benar tuan rumah asli SARS-CoV-2", kata ahli mikrobiologi University of Hong Kong yakni Dr Yuen Kwok-yung dikutip dari South China Morning Post, Kamis (14/5).

(Baca: Jurus Trump Pukul Tiongkok, Usut Misteri Pasien Pertama Corona Dunia)

Sebelumnya para ahli telah menganalisis sekuens genom dan mengungkapkan bahwa klaster SARS-CoV-2 ditemukan pada kelelawar. Bahkan ada kesamaan 96% pada virus corona BatCoV RaTG13 dan 88% dari dua jenis lainnya.

Ahli dari Unversity of Hong Kong ini berhasil mendesain organoid dari usus kecil (entroid) kelelawar tersebut dan membandingkannya dengan kerja usus manusia. Dari hasil penelitian, keduanya ternyata rentan terhadap Covid-19.

“Usus kecil kelelawar ini sepenuhnya rentan terhadap infeksi SARS-CoV-2 dan mempertahankan replikasi virus yang kuat,” bunyi abstrak penelitian tersebut dikutip dari laman Nature Medicine.

Temuan ini sekaligus mengemukakan bahwa Covid-19 kemungkinan mampu menyerang usus dan tak hanya paru-paru. Meski demikian perlu penelitian lebih lanjut apakah kejadian ini diakibatkan asupan makanan atau reaksi sekunder virus di pernapasan.

“Apakah dari makanan yang terkontaminasi virus, dahak yang ditelan, atau virus yang masuk dari saluran pernapasan ke dalam aliran darah,” kata Yuen.

Namun para peneliti juga masih perlu melakukan studi lebih lanjut terhadap penyebab lebih detail infeksi corona di usus. “Namun kami usulkan usus manusia mungkin jadi tambahan rute penularan virus,” tulis mereka.

Para ahli kerap menyebut virus corona adalah penyakit zoonosis atau berasal dari hewan. Selain kelelawar, mereka juga membuka kemungkinan trenggiling menjadi inang. Meski demikian, polemik asal muasal pandemi ini menjadi ramai beberapa waktu belakangan.

Penyebabnya adalah pernyataan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan anak buahnya agar Tiongkok terbuka atas penyebab Covid-19. Trump bahkan sempat menyebut virus ini berasal dari sebuah laboratorium di Wuhan. 

“Kami punya orang yang melihat sangat kuat. Ahli sains, intelijen, dan lain-lain. Saya pikir kami akan memiliki jawaban yang sangat bagus pada akhirnya,” kata Trump akhir April lalu.

Pendapat Trump ini langsung dimentahkan Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular AS dr. Anthony Fauci. Dia mengatakan Covid-19 merupakan virus yang terus berevolusi sehingga sulit membayangkan pandemi ini bikinan manusia.

"Jika Anda melihat evolusi virus pada kelelawar dan apa yang ada di luar sana sekarang, (buktinya) sangat, sangat condong ke arah ini," kata Fauci pekan lalu.

(Baca: Tipe Virus Corona di Indonesia Belum Teridentifikasi)