Terus Bertambah, Ini 10 Provinsi dengan Jumlah Kasus Corona Terbanyak

ANTARA FOTO/Basri Marzuki/aww.
Petugas medis mengambil sampel pada rapid dan swab test massal di Posko Gugus Tugas Covid-19 Sulawesi Tengah di Palu. Jumlah kasus virus corona di Indonesia per Senin (22/6) bertambah 954 orang menjadi 46.845 pasien.
Penulis: Sorta Tobing
22/6/2020, 18.07 WIB

Jumlah kasus virus corona di Indonesia bertambah 954 orang. Penambahan ini berasal dari 10.926 sampel yang telah diuji laboratorium sehingga total yang positif Covid-19 telah mencapai 46.845 pasien.

“Penambahan kasus hari per hari menggambarkan kepatuhan protokol kesehatan belum dilakukan optimal,” kata juru bicara nasional penanganan Covid-19 Achmad Yurianto di Gedung BNPB, Jakarta, Senin (22/6).

Ada lima provinsi dengan jumlah kasus terbanyak. Tiga tertinggi adalah Jawa Timur dengan 315 kasus, Jakarta 127 kasus, dan Sulawesi Selatan 111 kasus. Setelah itu, Kalimantan Selatan dengan 89 pasien baru dan Sumatera Selatan melaporkan 60 kasus baru.

Untuk pasien yang telah sembuh per hari ini bertambah 331 menjadi 18.735 orang. Angka kematiannya naik 34 menjadi 2.500 orang. Jumlah orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 43.500 orang dan 12.999 orang menjadi pasien dalam pengawasan (PDP).

Yurianto mengingatkan agar orang setiap saling menjaga diri dari penularan virus corona. Selain itu, warga juga diharapkan dapat melindungi masyarakat rentan, seperti lanjut usia, ibu hamil, dan mereka yang memiliki penyakit bawaan.

(Baca: Data Pasien Corona Dikabarkan Dicuri, DPR Sebut UU Ini Makin Krusial)

10 Provinsi dengan Jumlah Kasus Virus Corona Terbanyak

Melansir dari situs covid19.go.id, berikut daftar 10 provinsi dengan jumlah kasus virus corona terbanyak:

  1. DKI Jakarta: jumlah kasusnya 9.971 orang atau sekitar 21,7% dari total kasus nasional.
  2. Jawa Timur: jumlah kasusnya 9.542 orang atau sekitar 20,8% dari total kasus nasional.
  3. Sulawesi Selatan: jumlah kasusnya 3.797 orang atau sekitar 8,3% dari total kasus nasional.
  4. Jawa Barat: jumlah kasusnya 2.848 orang atau sekitar 6,2% dari total kasus nasional.
  5. Jawa Tengah: jumlah kasusnya 2.668 orang atau sekitar 5,8% dari total kasus nasional.
  6. Kalimantan Selatan: jumlah kasusnya 2.569 orang atau sekitar 5,6% dari total kasus nasional.
  7. Sumatera Selatan: jumlah kasusnya 1.779 orang atau sekitar 3,9% dari total kasus nasional.
  8. Papua: jumlah kasusnya 1.429 orang atau sekitar 3,1% dari total kasus nasional.
  9. Banten: jumlah kasusnya 1.355 orang atau sekitar 3% dari total kasus nasional.
  10. Sumatera Utara: jumlah kasusnya 1.029 orang atau sekitar 2,4% dari total kasus nasional.

Gejala yang kerap ditemukan pasien Covid-19 adalah batuk (71%), riwayat demam (48,5%), demam (36,4%), sesak napas (34,1%), lemas (30,3%), sakit tenggorokan (25,5%), dan pilek (25%).

Kondisi penyerta yang diidap pasien kebanyakan adalah hipertensi (51,5%), diabetes mellitus (35,1%), penyakit jantung (20,6%), penyakit paru obstruktif kronis (10,9%), dan penyakit ginjal (5,9%).

(Baca: 20 Laboratorium Libur, Jumlah Tambahan Tes Corona Hari Ini Menurun)

Data Pasien Terinfeksi Covid-19 Diretas?

Sebanyak 230 ribu data pasien terinfeksi Covid-19 di Indonesia dikabarkan bocor dan dijual di situs para peretas atau hacker. Kementerian Komunikasi dan Informatika membantah kabar tersebut.

Menteri Kominfo Johnny G Plate mengatakan data yang dikelola pemerintah terkait penanganan virus corona tidak diretas. “Saya konfirmasi dari sisi pusat data, komputasi awan, dan interporpabilitas yang ada di Kementerian aman,” katanya.

Berdasarkan audit forensik, tidak ditemukan kebocoran data. Meski begitu, hasil audit ini harus dievaluasi lagi guna memastikan ada tidaknya potensi kebocoran data ke depan.

Kabar bahwa 230 ribu data pasien terinfeksi Covid-19 bocor pertama kali diungkap dari forum dark web RapidForums. Akun bernama Database Shopping menawarkan sejumlah data pasien corona, mulai dari nama, status kewarganegaraan, tanggal lahir, umur, nomor telepon, alamat rumah, dan nomor induk kependudukan. 

(Baca: Mampu Tekan Kurva Penyebaran Corona, Daerah Bakal Dapat Insentif)

Selain itu, terdapat data alamat hasil tes corona, gejala, tanggal mulai sakit, dan tanggal pemeriksaan. Meski baru menawarkan penjualan pada Kamis lalu, akun Database Shopping mengklaim data terhimpun sejak 20 Mei.

Reporter: Ameidyo Daud Nasution, Fahmi Ahmad Burhan