Ahli Epidemiologi: Cek Ventilasi Gedung dan Rumah untuk Cegah Corona

ANTARA FOTO/REUTERS/Alkis Konstantinidis/aww/cf
Ilustrasi, ilmuwan menggunakan masket di sebuah laboratorium university di Athena, Yunani, Rabu (8/7/2020). Ahli Epidemiologi mengungkapkan pentingnya ventilasi udara yang baik demi mencegah Covid-19.
11/7/2020, 16.11 WIB

Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO mengungkapkan bahwa virus corona bisa menular melalui udara atau airbone. Ahli epidemiologi pun menyarankan masyarakat mengevaluasi ventilasi udara di gedung dan tempat tinggal.

Pakar Epidemiolog Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono mengatakan gedung atau rumah yang memiliki ventilasi buruk berisiko mempercepat penyebaran virus corona. Dia pun meminta masyarakat menghindari ruangan yang tertutup dan mengusahakan ventilasi udara dalam kondisi baik.

Salah satu upayanya dengan membersihkan penyejuk udara atau AC. "Evaluasi semua gedung-gedung, apalagi yang hanya menggunakan penyejuk udara. AC harus dicek dan dibersihkan,kalau bisa diberikan filter," ujar Pandu dalam video konferensi pada Sabtu (11/7). 

Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Profesor Amin Soebandrio mengatakan virus yang terbang di udara awalnya berupa droplet atau cipratan air yang keluar dari mulut. Namun, droplet itu menguap dan berubah menjadi partikel kecil.

"Ketika terbang sebagian menguap semakin lama di udara karena kadar air menurun, partikel semakin kecil," kata Amin.

Menurut dia, jangka waktu terbang partikel kecil itu di udara berkisar delapan jam. Oleh karena itu, penyebaran virus akan semakin cepat jika berada di ruangan yang berventilasi buruk.

"Ventilasi di  rumah harus diperhatikan, AC harus dibersihkan, bagus kalau AC ada yang filternya," katanya.

(Baca: Mengetahui Cara Penularan Corona Lewat Udara dan Mencegahnya)

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan