Ulasan dan Rating Bisa Ganjal Pencairan Insentif Kartu Prakerja

ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/wsj.
Warga mencari informasi tentang pendaftaran program Kartu Prakerja gelombang kedua di Jakarta, Senin (20/4/2020). Pemerintah membuka gelombang keempat kartu prakerja.
Penulis: Rizky Alika
Editor: Ekarina
14/7/2020, 12.14 WIB

Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja masih melakukan proses pengiriman insentif kepada peserta. Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari menjelaskan, ada sejumlah prosedur yang  harus dijalani sehingga insentif kartu prakerja  belum sepenuhnya bisa dicairkan. 

Salah satunya, peserta harus memberikan ulasan dan peringkat (rating) terhadap pelatihan yang telah diikuti. "Misal rating 4 lalu berikan ulasan seperti tentang infrastruktur atau lainnya. Kalau jelek, rating-nya 1," kata Denni dalam konferensi pers di kantornya, Senin (13/7).

Menurutnya, evaluasi atas pelatihaan tersebut dinilai bermanfaat bagi Manajemen Pelaksana dan peserta kartu prakerja lain dalam memilih pelatihan. Pasalnya, langkah ini merupakan cara evaluasi tercepat.

(Baca: Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 4 Buka Akhir Juli, Kuota 500 Ribu)

Berikutnya, ulasan dan rating tersebut harus diterima Manajemen Pelaksana dari digital platform serta sertifikat bukti penyelesaian dari peserta pelatihan. Manajemen Pelaksana dapat mengecek hal tersebut dari sistem informasi yang dibangun oleh digital platform.

Selanjutnya, peserta kartu prakerja perlu memastikan rekening bank atau e-wallet yang ditautkan sebagai tujuan pengiriman insentif kartu prakerja masih aktif selama enam bulan terakhir.

Selain itu, NIK yang didaftarkan pada rekening harus sama dengan NIK yang didaftarkan saat mengikuti program kartu prakerja.

Adapun bagi peserta yang menggunakan e-wallet diharuskan mengupgrade Know Your Customer (KYC). Langkah ini perlu dilakukan guna memastikan penerima insentif merupakan orang yang sesuai dengan identitas saat mendaftar.

Tidak hanya itu, nomor ponsel pada e-wallet tidak boleh berubah sampai enam bulan mendatang. "Karena insentifnya ditransfer selama 4 bulan berturut-turut dan masih ada survei yang dilakukan sampai 6 bulan ke depan," kata dia.

Manajemen Pelaksana telah mencairkan insentif kartu prakerja kepada 476.000 peserta dari total 680.000 peserta penerima manfaat. Proses pengiriman insentif tersebut selalu dilakukan setiap hari kepada peserta yang sudah melengkapi persyaratan di atas.

"Yang sudah menyelesaikan pelatihan 495.000, sedangkan yang sudah mendapatkan insentif 476.000," kata Denni.

(Baca: Jokowi Teken Perpres Baru, Penerima Kartu Prakerja Palsu Bisa Dipidana)

 Pemerintah  akan kembali membuka pendaftaran kartu prakerja gelombang 4 pada akhir Juli 2020, dengan jumlah kuota sebanyak 500 ribu peserta atau meningkat dari kuota gelombang sebelumnya sebanyak 300 ribu orang.

"Kami berharap batch 4 dapat segera dibuka akhir Juli mudah-mudahan dengan kuota sampai 500 ribu orang peserta," kata Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso di kantornya, Jakarta, Senin (13/7).

Dia menjelaskan bahwa pendafatara kartu prakerja gelombang 4 akan diprioritaskan untuk pekerja yang terdampak pandemi Covid-19 sesuai data whitelist Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) yang dikumpulkan bersama BPJS Ketenagakerjaan.

Nantinya pendaftaran gelombang 4 kartu prakerja akan dibuka setelah Manajemen Pelaksana memperoleh hasil verifikasi pembayaran lembaga pelatihan untuk pelaksanaan gelombang 1 hingga gelombang 3.

Reporter: Rizky Alika