Pandemi Covid-19 menjadi akselerator transformasi digital layanan PT POS Indonesia (Persero). Pada ulang tahun ke-274, perusahaan plat merah ini menunjukkan dirinya semakin inovatif. Berbagai layanan pengiriman bisa diakses dari genggaman melalui aplikasi ponsel pintar.
Direktur Komersial PT POS Indonesia Charles Sitorus menyatakan, peningkatan kinerja pengiriman paket melalui POS selama pandemi mencapai sekitar 61 persen. Ke depan, diproyeksikan terus prospektif mengingat pola hidup digital semakin melekat di masyarakat, khususnya kalangan milenial.
“Estimasi tersebut membuat kami mempersiapkan diri untuk menyediakan kapasitas dan layanan yang kuat. Kuncinya, fokus kami terus kepada pasar dan penguatan layanan. Kami juga memperkuat branding di kalangan pengguna milenial,” tutur Charles dalam Katadata Forum Virtual Series bertajuk 274 Tahun Pos Indonesia; HOW DIGITAL ARE YOU, Rabu (9/9/2020).
POS mengakui, perkembangan teknologi informasi mempengaruhi kebutuhan masyarakat terhadap layanan jasa kurir yang mudah diakses kapan saja dan di mana saja. Disrupsi digital ini menjadi tantangan banyak perusahaan jasa kurir, tak terkecuali PT POS Indonesia. Perseroan ikut dituntut untuk beradaptasi pada seluruh lini bisnis guna menjawab tantangan digitalisasi yang ada.
Bagi para pebisnis online dan pelaku UMKM, aspek kecepatan, keamanan dan kepraktisan pengiriman barang menjadi bagian penting dari kesuksesan usaha. Semakin hari, permintaan pasar terhadap layanan lokal dalam kota yang dapat dikirim pada hari yang sama semakin tinggi.
Merespons kebutuhan tersebut, POS sigap meluncurkan layanan baru guna memperlancar akvitias usaha terutama bagi UMKM. Service anyar tersebut adalah Q9 yang rilis pada 2019. Kini, layanan Q9 dikembangkan menjadi Q9+.
Q9+ tetaplah layanan pengiriman barang pada hari yang sama alias sameday service dalam kota (khusus Pulau Jawa), dan ibukota provinsi untuk kota-kota di luar Jawa. Awalnya, batas maksimal pengantaran barang 9 jam, artinya paling lama 9 jam maka barang sudah diterima di tujuan. Kini, time limit ditingkatkan menjadi maksimal 3 jam.
“Q9+ ini benar-benar plus. Karena, memang untuk antaran dalam kota sampai dalam waktu maksimal 3 jam. Untuk produk seperti obat-obatan dan groceries bisa cepat sampai,” ucap Charles.
Menyambung penuturan tersebut, Direktur Operasional PT. Kimia Farma Apotek Abdul Aziz mengutarakan bahwa pada layanan Kimia Farma Mobile, pihaknya bermitra dengan POS sehingga membuat layanan antar obat dan pembayaran lebih mudah. Motivasi awal kemitraan ini terutama lantaran dua perusahaan sesama BUMN.
“Kita sinergi BUMN tentunya. Semoga kerja sama dengan POS ini dapat dimanfaatkan masyarakat dari barat Indonesia sampai ke timur. Layanan POS luar biasa jangkauannya, seperti halnya Kimia Farma yang juga menjangkau ke berbagai daerah,” kata Abdul.
Sementara itu, Pengusaha Muda Supplier Sayur Online M. Shiddiq Azis turut mengakui keandalan layanan kurir POS. Dirinya berharap, perusahaan pelopor jasa pengiriman barang ini dapat semakin kuat menembus pasar milenial.