Tekan Corona di DKI Jakarta, Luhut Minta Bodetabek Perketat Protokol

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto (kanan) berbincang dengan Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (kiri) sebelum mengikuti rapat terbatas (ratas) di Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa (4/2/2020). Ratas tersebut membahas kesiapan dampak virus corona pada perekonomian di Indonesia.
25/9/2020, 11.34 WIB

Penyebaran virus corona di wilayah penyangga DKI Jakarta jadi sorotan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Dia meminta pengetatan protokol kesehatan di kawasan Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi yang terus mengalami kenaikan kasus.

Hal tersebut disampaikan Luhut saat rapat koordinasi antisipasi perkembangan kasus Covid-19 di Jabodetabek pada Kamis (25/9). Rapat tersebut juga diikuti Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan serta Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Luhut sempat menyatakan jumlah kasus positif corona di Jakarta menunjukkan tren perlambatan pada periode 12 sampai 23 September. Namun kasus di wilayah penyangga malah naik selama rentang waktu tersebut.

Penyebabnya diduga Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) membuat warga DKI bepergian ke daerah sekitarnya. “Artinya perlu pengetatan protokol untuk pengendalian Covid-19,” kata Juru Bicara Menko Maritim dan Investasi Jodi Mahardi dalam keterangan tertulis, Jumat (25/9).

Jodi mengatakan Luhut meminta Tentara Nasional Indonesia (TNI), Polri, dan Satpol PP mengawasi potensi kerumunan masyarakat. Selain itu memantau potensi penularan di perkantoran, perusahaan swasta, dan pemda.

Di sisi lain, Kementerian Kesehatan dan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 diminta menyediakan fasilitas tes hingga isolasi untuk mengantisipasi penularan pada aparat. ‘Jangan sampai membuat klaster baru,” kata Jodi.

Pada pekan lalu, Luhut  juga mendapatkan tugas dari Presiden Joko Widodo untuk menangani kasus Covid-19 di delapan provinsi. Delapan provinsi tersebut yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Bali, dan Sumatera Utara.

Ridwan Kamil mengatakan masih ada tiga kabupaten dan kotamadya yang masuk dalam kategori zona merah Covid-19 di Jabar yakni Kota Bekasi, Kota Cirebon, dan Kabupaten Karawang.

Namun dia juga menyampaikan ada tren positif dalam penanganan pasien corona pada 14 September hingga 20 September. “Tingkat kematian sebelumnya 2,4% sekarang di angka 1,88%,” kata Ridwan.

Dari laman Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Jabar, jumlah kasus positif aktif corona di wilayah tersebut mencapai 7.868 orang. Sebanyak 5.084 atau 64,6% kasus berada di lima daerah penyangga Jakarta.

Sedangkan Anies mengatakan dari data Dinas Kesehatan DKI, peningkatan kasus aktif di Jakarta pada 12-23 September mencapai 12%, turun dari 49% di periode 30 Agustus sampai 11 September.

Namun usai rapat Anies memutuskan untuk memperpanjang PSBB sampai tanggal 11 Oktober. “Penularan masih meningkat tapi melambat,” katanya.

Reporter: Antara