Tiongkok Kembangkan Vaksin Corona dalam Bentuk Semprotan Hidung

ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/aww.
Ilustrasi, vaksin. Tiongkok mengembangkan vaksin virus corona berbentuk semprotan hidung untuk menangkal virus mulai dari saluran pernapasan.
9/11/2020, 15.06 WIB

Perusahaan asal Tiongkok, Beijing Wantai Biological Pharmacy Enterpise Co. Ltd, mengembangkan vaksin virus corona berbentuk semprotan hidung. Vaksin tersebut diharapkan memicu respon kekebalan terhadap Covid-19 di saluran pernapasan.

Vaksin tersebut juga menjadi metode alternatif dari vaksinasi yang biasa diberikan melalui suntikan di lengan. Adapun pengembangan vaksin bakal memasuki tahap uji klinis tahap kedua yang melibatkan 720 peserta.

Uji klinisnya dilaksanakan di pusat pengendalian dan pencegahan penyakit tingkat kota di provinsi timur Jiangsu mulai 17 November 2020. Uji klinis tersebut akan melihat faktor keamanan dan kekebalan yang terbentuk dari pemberian vaksin secara bertahap dalam dua atau tiga minggu.

Beijing Wantai akan menguji vaksin semprot dengan menggunakan virus influenza yang dilemahkan. Virus tersebut kemudian digabungkan dengan potongan genetik dari protein virus corona.

Dengan cara tersebut, peneliti dapat mengevaluasi antibodi yang sudah terbentuk pada orang sehat terhadap virus flu yang sudah dimodifikasi. Hal itu akan menunjukkan pengaruh vaksin terhadap pembentukan antibodi.

Para peneliti di Inggris juga mempelajari kandidat vaksin Covid-19 versi inhaler untuk melihat respon imun lokal di saluran pernapasan. Selain itu, kandidat vaksin corona di seluruh dunia telah memasuki tahap uji klinis ketiga. AstraZeneca bahkan menargetkan kandidat vaksin corona bisa diproduksi tahun ini. 

Begitu juga dengan Bio Farma dan Sinovac yang mengembangkan vaksin Merah Putih. Bio Farma memproyeksi uji klinis akan selesai pada akhir 2020 dan produksi bisa dimulai pada Januari 2020.

Vaksin merupakan salah satu upaya pencegahan terhadap infeksi. Proses pembuatan vaksin merupakan proses bioteknologi yang rumit.

Pada awalnya peneliti atau pembuat vaksin menentukan bibit vaksin. Setelah mendapat kandidat vaksin yang tepat, diujikan kepada hewan untuk mengetahui keamanan dan efektivitasnya.

Ketika pada hewan terbukti aman dan efektif, maka barulah diuji cobakan pada manusia yang dikenal sebagai uji klinik Fase I, II, dan III. Hal itu untuk memastikan keamanan vaksin yang diuji.

Sembari menunggu vaksin, dr. Dirga Sakti Rambe mengimbau masyarakat tetap melaksanakan 3M yaitu mencuci tangan, menjaga jarak, dan menggunakan masker. Pasalnya, tiga hal tersebut terbukti menekan penularan virus corona. 

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan