Mulai Pulih, Ekspor dan Produksi Sawit RI Meningkat pada September

ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/NZ.
Petani memetik tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di Desa Pasi Kumbang, Kecamatan Kaway XVI, Aceh Barat, Aceh, Kamis (11/6/2020). Harga TBS kelapa sawit tingkat petani sejak tiga bulan terakhir turun dari Rp1.100 per kilogram menjadi Rp700 per kilogram dampak dari wabah COVID-19.
12/11/2020, 22.20 WIB

Kegiatan sektor perkebunan kelapa sawit dan turunannya Indonesia mulai pulih usai terdampak turunnya permintaan. Hal ini tercermin dari kenaikan produksi dan ekspor dalam 3 bulan terakhir.

Mengacu data Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), volume ekspor minyak sawit bulan September mencapai 2,76 juta ton atau naik 3% dari bulan Agustus yang hanya 2,68 juta ton.

Rapor positif juga terlihat pada nilai ekspor minyak sawit pada bulan September mencapai US$ 1,87 miliar atau setara Rp 26,5 triliun. Nilai ekspor ini juga naik 10% dibanding Agustus 2020.

Sedangkan sampai dengan September 2020, nilai ekspor produk sawit RI mencapai US$ 15,4 miliar atau lebih besar dari periode yang sama 2019 yakni US$ 14,4 miliar.

Jika dilihat per negara, ekspor sawit ke Tiongkok pada September 2020 mencapai  645 ribu ton atau naik dari Agustus yang hanya 618,000 ton. Meski demikian, ekspor sawit ke India September 2020 stagnan di angka 351 ribu ton sejak Agustus.

Adapun kenaikan juga terjadi di beberapa negara lain, “Kenaikan hanya terjadi di wilayah Brazil, Malaysia, Rusia dan Afrika,” seperti yang dikutip dalam siaran resmi GAPKI, Kamis (12/11).

Begitu pula pada kenaikan produksi sawit yang terus menunjukkan perbaikan. Pada Juli 2020 jumlah produksi crude palm oil (CPO) sebesar 3,85 juta ton, kemudian pada Agustus naik 4,38 juta ton dan  4,73 juta ton pada September.

Halaman:
Reporter: Annisa Rizky Fadila