Orang Tanpa Gejala Lebih Banyak Tularkan Covid-19

ANTARA FOTO/Umarul Faruq/foc.
Penulis: Alfons Yoshio - Tim Riset dan Publikasi
12/12/2020, 14.30 WIB

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menyebut kebanyakan penyebaran virus Corona, justru oleh orang yang terinfeksi Covid-19 yang tidak menujukkan gejala atau OTG. Oleh sebab itu, dalam pedoman terbarunya, CDC mengingatkan pentingnya penggunaan masker, untuk menekan angka persebaran.

Poster Satgas Kampanye 3M (Katadata)



“CDC dan lembaga lain memperkirakan lebih dari 50 persen infeksi Covid-19 ditularkan dari orang yang tidak menunjukkan gejala. Ini berarti, setidaknya setengah dari infeksi baru berasal dari orang yang bahkan tidak menyadari mereka menularkan virus ke orang lain,” bunyi pernyataan CDC mengutip dari CNN.

Berdasarkan laporan CDC, kebanyakan kasus Covid-19, gejala seperti batuk, demam, dan sesak napas baru muncul sekitar enam hari setelah terinfeksi. Selama rentang waktu itu, biasanaya orang akan secara tidak sadar mengidap virus dan menyebarkannya tanpa disengaja.

Berdasar laporan CDC tersebut, penyebaran virus oleh orang yang menderita Covid-19 dan bergejala hanya sekitar 41 persen. Selain itu puncak penularan terjadi lima hari seletah infeksi.

Berdasarkan fakta-fakta tersebut, rekomendasi yang ditunjukkan adalah memperketat penggunaan masker dalam upaya memperlambat penyebaran Covid-19. Masker kain sekalipun –tidak harus masker medis, bermafaat tidak hanya bagi yang menggunakan tapi juga orang lain. Penutup mulut mencegah orang yang terinfeksi untuk menybarkan virus dan menlindungi penggunanya dari droplet orang lain.

Halaman:

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan