Rekor Lonjakan Kematian 221 Pasien Corona RI, Jateng Sumbang Terbanyak

ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/wsj.
Petugas pemakaman memasukan jenazah ke dalam lubang di lokasi pemakaman COVID-19 TPU Pondok Ranggon, Jakarta, Jumat (2/10/2020). Jumlah kasus kematian pasien Covid-19 RI memecahkan rekor 221 orang pada Minggu (20/12).
20/12/2020, 17.28 WIB

Penyebaran Covid-19 di Indonesia masih berdampak pada semakin banyaknya pasien yang meninggal dunia.  Pemerintah melaporkan lonjakan angka kematian pasien virus corona sebanyak 221 orang pada Minggu (20/12) atau tertinggi sejak virus ini melanda RI.

Dari data Kementerian Kesehatan, Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur menyumbang 133 atau 60% lonjakan kematian hari ini. Jateng mencatatkan 73 pasien meninggal hari ini, sedangkan Jatim melaporkan 60 kematian pasien.

DKI Jakarta berada di posisi tiga dengan tambahan 19 kematian. Sedangkan Kalimantan timur yang melaporkan 10 pasien meninggal berada di peringkat empat.

Dengan tambahan ini, maka jumlah kasus meninggal pasien Covid-19 RI mencapai 19.880 orang. Jatim menyumbang angka kematian terbesar yakni 5.210 orang.

Sedangkan tambahan kasus positif corona hari ini mencapai 6.982 orang sehingga total 664.930 telah positif terinfeksi Covid-19. Penambahan kasus terbesar berada di Jakarta yakni 1.592 orang dan Jawa Barat sebesar 1.052 kasus.

Jumlah kasus yang didapatkan hari ini berasal dari 48.134 uji spesimen terhadap 28.837 orang. Secara total, sudah ada 4.536.711 orang yang menjalani tes. Kementerian Kesehatan juga melaporkan tambahan 5.551 pasien yang telah sembuh. Secara total, 541.811 orang telah pulih dari penyakit ini.

Sebelumnya Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mengatakan pasien dengan penyakit ginjal berisiko paling tinggi meninggal usai terinfeksi virus corona. Mereka mengatakan pasien dengan riwayat penyakit ginjal memiliki risiko kematian 13,7 kali lebih besar.

Kemudian, pasien dengan penyakit jantung memiliki risiko sembilan kali dibandingkan mereka yang tak memiliki komorbid. Selanjutnya, pasien dengan penyakit diabetes memiliki risiko 8,3 kali lipat. Terakhir, pasien dengan penyakit hipertensi dan imun memiliki risiko enam kali lebih besar terhadap kematian. 

Dari sisi usia, pasien berumur 31-45 memiliki risiko 2,3 kali lipat meninggal dunia dibandingkan mereka yang berumur 30 tahun ke bawah. Sedangkan pasien berusia 46-59 memiliki risiko 8,5 kali lipat.

"Risiko akan semakin meningkat pada usia lanjut di atas 60 tahun yaitu 19,5 kali lipat," ujar Juru Bicara Satgas Wiku Adisasmito.

Dengan temuan itu, Wiku meminta orang dengan risiko tinggi untuk menerapkan protokol kesehatan dengan sangat disiplin. Di sisi lain, dia juga mendorong masyarakat yang tidak termasuk kelompok rentan tetap menerapkan protokol kesehatan.

Sedangkan Presiden Joko Widodo meminta masyarakat tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan 3M meski nantinya vaksin telah ada. “Mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak,” kata Jokowi beberapa pekan lalu.

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan