Jumlah penonton bioskop dalam satu minggu terakhir terus meningkat. Kehadiran kembali film blockbuster Hollywood menjadi daya tarik bagi pecinta film untuk kembali menyaksikan film di bioskop.
Brand Marketing & Partnership Manager Cinepolis Cinemas, Indriana Listia Rahmawati mengatakan, selama ini pengunjung bioskop belum terlalu ramai karena minimnya film-film bagus yang diputar. Tetapi, ketika film blockbuster Hollywood kembali masuk ke bioskop seperti Wonder Woman 1984, rupanya berhasil menarik perhatian masyarakat untuk kembali berkunjung ke bioskop. Meski demikian, Indriana tidak bersedia merinci berapa besar peningkatan jumlah penonton sejak masuknya kembali film-film terbaru Hollywood.
“Penonton yang datang ke bioskop biasanya bukan karena adanya libur panjang tapi karena mereka memilih film yang tengah tayang. Di libur Natal dan Tahun Baru ini kebetulan ada film baru yaitu Wonder Woman 1984 dan juga beberapa film Indonesia seperti Asih 2 dan Melankolia. Ini menjadi faktor yang membuat bioskop kembali dipenuhi penonton dalam seminggu terakhir,” ujar Indriana kepada Katadata melalui sambungan telepon, Kamis (24/12/2020).
Indriana optimistis jumlah penonton pada libur Natal dan Tahun Baru akan terus meningkat karena akan ada sejumlah film baru yang segera tayang. Dia memberi contoh film The New Mutant yang merupakan film produksi Marvel pertama yang tayang di masa pandemi.
Meski jumlah penonton terus meningkat, Indriana memastikan pengelola bioskop tetap menjalankan protokol kesehatan seperti yang sudah diminta pemerintah. Protokol kesehatan 3 M yaitu memakai masker, mencuci tangan serta menjaga jarak sudah diterapkan di semua bioskop jaringan Cinepolis.
“Kami melarang pengunjung yang datang ke bioskop dengan menggunakan masker scuba. Apabila tidak memakai masker yang sesuai dengan standard maka tidak diizinkan masuk ke bioskop dan uang akan dikembalikan. Kasus seperti ini pernah terjadi di beberapa bioskop di mana petugas terpaksa harus merefund uang karena pengunjung memakai masker scuba,” kata Indriana.
Indriana menambahkan, sejak pertama kali dibuka pada 21 Oktober lalu, pengunjung wajib melakukan pemindaian QR Code sebelum masuk ke bioskop. Ini bertujuan untuk mengetahui identitas penonton dan salah satu cara yang bisa dilakukan apabila harus dilakukan tracing terkait penyebaran Covid-19.
Selain itu, para pengunjung juga wajib memperlihatkan kartu identitas sebelum menonton. Pengunjung yang berusia di bawah 12 tahun atau di atas 60 tahun dilarang untuk masuk ke bioskop. Kata Indri, ini sesuai dengan rekomendasi pemerintah saat bioskop diiziinkan lagi untuk beroperasi.
Indriana menjelaskan, sesuai aturan dari pemerintah, maksimal jumlah penonton dalam gedung bioskop adalah 50 persen dari jumlah bangku. Namun, biasanya jumlah penonton yang ada di dalam gedung di bawah 50 persen.
“Jadi, buat yang belum pernah ke bioskop di masa pandemi tidak perlu khawatir, tidak akan ada gedung bioskop yang padat dengan penonton. Kami tetap menjalankan social distancing dengan maksimal 50 persen dari kapasitas. Tapi itu pun jarang karena biasanya selalu di bawah 50 persen. Untuk menyiasati banyaknya jumlah penonton, biasanya bioskop akan menambah jam tayang. Jadi, tidak perlu takut untuk datang ke bioskop,” ucap Indri.
Pandemi menjadi masa-masa suram bagi industri bioskop dan juga film nasional. Pada 2020, hanya ada tiga film yang ditonton lebih dari satu juta orang. Berdasarkan data dari laman filmindonesia.or.id, Milea: Suara dari Dilan menjadi film dengan jumlah penonton terbanyak yaitu 3,1 juta, diikuti Nanti Kita Cerita tentang Hari Ini dengan 2,2 juta penonton serta Akhir Kisah Cinta si Doel dengan 1,1 juta penonton. Pada tahun lalu, dari 15 film dengan jumlah penonton terbanyak, semuanya disaksikan di atas 1 juta penonton.
Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan