Kasus Covid-19 di Kota Bogor Bisa Capai 11.000, Bima Arya Tambah ICU

ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/foc.
Wali Kota Bogor Bima Arya (kanan) bersama Direktur Utama RSUD Kota Bogor Ilham Chaidir (tengah) meninjau kesiapan rumah sakit darurat di wisma atlet Kota Bogor, GOR Pajajaran, Bogor, Jawa Barat, Rabu (23/12/2020). Bima menyebut kasus Covid-19 di Kota Bogor bisa mencapai 11.000 orang pada akhir 2021.
25/1/2021, 21.05 WIB

Kasus Covid-19 di Kota Bogor pada Senin (25/1) bertambah 120 orang. Total orang yang terinfeksi virus corona di sana pun mencapai 7.507. 

Walikota Bogor Bima Arya menyebut kasus Covid-19 akan terus bertambah. Pihaknya bersama Tim Epidemiologi telah menghitung dan memproyeksi total kasus Covid-19 di kota tersebut mencapai 11.000 pada akhir 2021. Angka tersebut berdasarkan asumsi tingkat efektivitas vaksin pada usia produktif mencapai 80%.

Dengan jumlah kasus yang semakin meningkat, kebutuhan rumah sakit pun semakin tinggi. Bima bahkan menyebut ada kebutuhan 20% ruang ICU dari total kasus Covid-19. Itu berarti, diperlukan 2.200 ruang ICU hingga akhir tahun. 

Oleh karena itu, Bima terus mengecek rumah sakit di Kota Bogor yang bisa menambah ruang ICU hingga Desember 2021. "Kalau rumah sakit sudah mentok, kami pikirkan lagi titik-titik yang bisa menambah ICu," ujarnya.

Di sisi lain, pihaknya terus meningkatkan upaya pelacakan kasus untuk menekan penularan. Bima mengatakan pihaknya telah membentuk tim pelacak dan pemantau yang memiliki tugas berbeda.

Tim lacak akan menelusuri 20 kotak erat pada satu kasus baru Covid-19. Sedangkan tim pantua bertugas mengawasi kontak erat agar tidak berkeliaran. Dengan upaya tersebut, pihaknya memiliki satu data kasus Covid-19 yang akurat.

Selain itu, pihaknya juga meningkatkan aspek treatment  dengan membuka rumah sakit lapangan di GOR Kota Bogor. Menurut Bima, rumah sakit darurat tersebut ditujukan untuk pasien dengan gejala ringan dan komorbid. 

Secara total, rumah sakit itu memiliki 64 tempat tidur yang terdiri dari tujuh tempat tidur untuk IGD, dua untuk ICU, 50 tempat tidur untuk perawatan tekanan isolasi negatif. Hingga Senin (25/1), terdapat 29 pasien yang dirawat oleh 225 tenaga kesehatan yang terdiri dari dokter spesialis, dokter umum, dan perawat. 

"Jika nanti kapasitasnya penuh hingga 64 tempat tidur, kami akan menambah tenaga kesehatan, mudah-mudahan minggu depan sudah bisa bertambah," ujar dia. 

Adapun total keterisian tempat tidur rumah sakit rujukan Covid-19 di Kota Bogor mencapai 70%. Angka tersebut lebih rendah dari dua minggu lalu yang mencapai di atas 80%.

Meski begitu, pihaknya terus berkoordinasi dengan pimpinan rumah sakit untuk terus meningkatkan ruang isolasi. Pasalnya, okupansi rumah sakit yang mencapai 70% masih di atas ambang batas WHO sebesar 60%. 

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan